Bisnis.com, JAKARTA - Empat bank besar di Indonesia akan menjalankan program Laku Pandai pada tahap pertama tahun ini. Laku pandai atau layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif ini telah diresmikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Prinsipnya ini langkah awal untuk meningkatkan penetrasi industri keuangan nasional, sehingga semakin banyak warga memiliki akses pada layanan keuangan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Kantor OJK, Kamis (26/3/2015).
Dia menuturkan terdapat empat bank yang telah siap mengikuti program laku pandai ini merupakan program yang memiliki Bank (BUKU) IV dan Buku III.
Keempat bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Tbk, dan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk.
"Keempat bank ini kami lihat telah siap untuk jalankan program laku pandai tahap I. Nanti akan ada tahap selanjutnya yang dari 13 bank lainnya6. Bank yang jalanin program ini harus memiliki kantor cabang di daerah-daerah," tuturnya.
Dari empat bank itu, lanjut Muliaman, ditargetkan hingga akhir 2015 terdapat sekitar 128.039 agen. Untuk 13 bank lainnya yang akan menjalankan program ini diperkirakan akan menambah jumlah agen mencapai 350.000 dengan cakupan 75% wilayah di seluruh Indonesia.
"Dalam 3 tahun ke depan saya perkirakan agen Laku Pandai akan ada di semua wilayah Indonesia," katanya.
Muliaman berharap dengan adanya program Laku Pandai ini dapat mendukung program keuangan inklusif sesuai dengan tujuan Pemerintah Indonesia yang dicanangkan dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012.
Program keuangan inklusif dirancang mengingat masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, dan bahkan mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya.
Hal itu dikarena bertempat tinggal di lokasi yang jauh dari kantor bank dan adanya biaya serta persyaratan yang memberatkan. "Laku Pandai akan menyediakan produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang belum dapat terjangkau layanan keuangan saat ini," ucap Muliaman. []
.JPG?w=300&h=221)
