Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap adanya program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau Laku Pandai dapat membebaskan masyarakat dari jerat lintah darat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan program keuangan inklusif dirancang mengingat masih banyak anggota masyarakat yang belum mengenal, menggunakan, dan bahkan mendapatkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya.
Laku Pandai ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyimpan dan memanfaatkan uang yang dimilikinya dengan lebih murah, aman dan cepat.
"Dengan adanya Laku Pandai, kita akan lawan dengan kuat rentenir, kita lawan itu. Karena bunga bank lebih murah dibandingkan rentenir yang memberi bunga pinjaman tinggi," ujarnya di Gedung OJK, Kamis (26/3/2015).
Program ini menyediakan akses pembiayaan mikro untuk nasabah. Selain itu, masyarakat nantinya juga bisa membeli polis asuransi mikro dari agen yang telah bekerjasama dengan perusahaan asuransi.
"Nasabah, setelah menabung secara berkala dan dinilai baik oleh bank bisa mengajukan kredit atau pembiayaan mikro untuk tujuan produktif dan mendukung keuangan inklusif," katanya.
Sejalan dengan perluasan akses keuangan ke masyarakat ini, lanjut Muliaman, OJK bersama industri jasa keuangan akan terus mengintensifkan pemberian edukasi mengenai manfaat produk dan layanan sektor keuangan serta perencanaan keuangan yang baik ke masyarakat
Dengan semakin banyaknya kelompok masyarakat menggunakan layanan keuangan atau perbankan dapat memperlancar kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan antarwilayah di Indonesia terutama antara desa dan kota.
"Kehadiran layanan sektor keuangan benar-benar memberikan peningkatan kesejahteraan kepada masyarakat," kata Muliaman.