Bisnis.com, JAKARTA--PT Lippo General Insurance Tbk enggan menetapkan target laba bersih ambisius pada tahun ini seiring dengan melambatnya perekonomian Indonesia.
Namun, pada saat yang sama, PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) mematok premi bruto senilai Rp1,16 triliun, atau tumbuh 15,4% dibandingkan tahun lalu.
“Premi memang harus tumbuh, tetapi untuk laba kami belum bisa targetkan. Intinya, kami berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan laba bersih yang telah dicapai tahun lalu mengingat kondisi ekonomi yang ketat,” kata Presiden Direktur LPGI Agus Benjamin di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Mengutip laporan keuangan pada tahun lalu, LPGI memperoleh premi bruto senilai Rp1,005 triliun dengan laba bersih Rp127,87 miliar.
Sedangkan per kuartal I/2015, asuransi umum di bawah bendera Grup Lippo ini berhasil meningkatkan laba 171% dari Rp8,23 miliar menjadi Rp22,28 miliar dan premi menjadi Rp377,64 miliar serta premi terpompa 16% menjadi Rp377,64 miliar.
Namun, kenaikan premi juga diikuti meningkatnya beban usaha, tercatat pada triwulan pertama tahun ini beban perusahaan naik 52% dari Rp22,53 miliar menjadi Rp34,26 miliar.
Kendati telah mencatatkan performa cukup signifikan pada kuartal I/2015, Agus mengatakan capain tersebut tidak bisa dijadikan tolak ukur kinerja LPGI secara umum.
“Ini masih periode awal, belum menunjukkan kinerja sebenarnya. Mungkin, bisa dilihat pada semester II/2015. Sampai saat ini, kami belum berniat untuk merevisi target premi bruto kami,” jelasnya.
Hingga kuartal I/2015, tiga penyumbang premi terbesar masih dipegang oleh asuransi kesehatan sekitar 50%-60%, kebakaran 20%-25%, dan sisanya ditempati oleh kendaraan bermotor.