Bisnis.com, SIBOLANGIT--Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumatra Utara telah menyiapkan Rp11,8 triliun untuk penukaran uang menjelang Lebaran di Sumut dan Aceh. Adapun, khusus untuk Medan, jumlah permintaan perbankan untuk penukaran uang yakni Rp4,2 triliun.
Kepala Perwakilan BI Sumut Difi A. Johansyah menuturkan dengan persiapan tersebut, masyarakat tidak akan kekurangan. Dia memerinci, kebutuhan penukaran uang dari masyarakat di Sumut dan Aceh terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat, pada 2013 penukaran uang mencapai Rp6 triliun dan pada tahun lalu mencapai Rp9 triliun.
"Khusus untuk penukaran uang kecil, permintaan dari perbankan meningkat 21% menjadi Rp799,49 miliar dari Rp662 miliar pada tahun lalu. Sementara itu, untuk perkiraan outflow di Medan naik 10,5% dari tahun lalu Rp3,75 triliun," ucapnya, selasa (9/6/2015).
Difi melanjutkan, pada tahun ini pasokan uang dari BI pusat sudah terjadi sejak bulan lalu.
Untuk persebaran tempat penukaran, BI Sumut masih akan melakukan strategi yang sama yakni membuka loket penukaran cash to cash dan card to cash di delapan titik, kantor bank yang telah bekerja sama dan mobil kas keliling.
Khusus untuk di Medan, BI akan menyediakan 45 loket penukaran yang terdiri dari 36 loket cash to cah dan sembilan loket card to cash. Untuk mobil kas keliling akan berada di pasar, instansi pemerintahan, dan lapangan terbuka. Ada enam bank yang bekerja sama dengan BI yakni Bank Mandiri, BNI, BII, CIMB Niaga, dan Bank Sumut.
"Kami membuka loket di delapan titik berdasarkan penjuru angin yakni Belawan, Hamparan Perak, Binjai, Pancur Batu, Johor, Tanjung Morawa, Lubuk Pakam dan Percut. Yang berbeda pada tahun ini, jumlah penukar per loket per hari meningkat menjadi 100 orang dari 50 orang pada tahun lalu," tambah Difi.
Tak hanya itu, nominal yang dapat ditukarkan pun bertambah dari Rp1,7 juta pada 2014 menjadi Rp3,7 juta per orang pada tahun ini. Penambahan jumlah nominal per penukaran ini dilakukan BI karena peningkatan kebutuhan masyarakat dan waktu penukaran yang lebih sempit. BI akan mulai membuka loket pada 1 Juli hingga 14 Juli 2015.
BI juga menargetkan mampu melayani 4.400 penukaran uang per hari dan total pelayanan mencapai 45.000 hingga 50.000 penukaran uang pada tahun ini.
"Berdasarkan survei kepada perbankan, pada tahun ini yang mereka perkirakan paling diminati masyarakat adalah uang pecahan kecil Rp20.000 ke bawah. Yang paling diminati adalah Rp10.000 dan Rp5.000. Total permintaan keduanya mencapai 20%," pungkas Difi.