Bisnis.com, JAKARTA--Bank-bank pelaku layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif masih mengutamakan merekrut nasabah atau debitur sendiri sebagai agen.
Padahal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuka kesempatan bagi lembaga keuangan mikro (LKM) untuk menjadi agen Laku Pandai apabila memenuhi syarat yang dirilis regulator.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. misalnya. Corporate Secretary BRI Hari Siaga mengatakan pihaknya saat ini baru merekrut agen dari nasabah intern BRI, khususnya debitur pinjaman.
"Ini dengan pertimbangan debitur telah memiliki usaha inti di luar keagenan sesuai syarat OJK," ucapnya kepadaBisnis, Minggu (25/10/2015).
Selain itu, Hari menuturkan nasabah intern sudah dikenal karakter serta kredibilitasnya sehingga lebih dipercaya sebagai agen. Data perseroan menunjukkan hingga akhir September 2015 agen BRILink perseroan mencapai 35.955 agen.
Adapun total transaksi finansial tercatat sebanyak 13 juta transaksi dan non-finansial sebanyak 24 juta transaksi dengan nilai transaksi senilai Rp20,4 triliun. Emiten berkode saham BBRI ini menargetkan dapat merekrut 50.000 agen hingga akhir tahun.
Kendati demikian, bank yang dikenal dekat dengan wong cilik ini tidak menutup kemungkinan untuk merekrut LKM sebagai agen setelah melakukan pengkajian terlebih dahulu.
Senada, Direktur Konsumer PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Anggoro Eko Cahyo mengatakan perseroan mengutamakan nasabah atau debitur untuk direkrut sebagai agen.
"Namun, tidak menutup kemungkinan untuk merekrut agen di luar nasabah kami," katanya.
Perseroan memperkirakan dapat menjalin kerja sama dengan 3.000 agen perorangan dan badan hukum yang tersebar di seluruh Indonesia pada tahap awal pelaksanaan Laku Pandai.
BNI akan mengembangkan layanan Laku Pandai pada produk yang diperkenankan oleh OJK, yakni kredit atau pembiayaan untuk nasabah mikro, asuransi mikro, serta produk keuangan lainnya berdasarkan persetujuan OJK