Bisnis.com, PADANG - Pertumbuhan aset perbankan di Sumatra Barat pada kuartal III/2015 mengalami perlambatan dibandingkan tiga bulan sebelumnya akibat memburuknya kualitas kredit menyusul kelesuan ekonomi.
Laporan Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Sumbar teranyar yang dirilis Bank Indonesia mencatatkan pertumbuhan aset perbankan di daerah itu hanya 10,4%, padahal tiga bulan sebelumnya masih mampu tumbuh 13%.
"Perlambatan aset tersebut diperkirakan terjadi akibat memburuknya kualitas kredit secara umum, sehingga meningkatkan cadangan bank atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN), demikian dikutip, Jumat (27/11/2015) dari laporan itu.
Selain itu, meningkatnya biaya dana akibat penurunan suku bunga tertimbang kredit yang cukup besar mempengaruhi kinerja laba/rugi yang pada akhirnya ikut mempengaruhi laju pertumbuhan aset perbankan.
Adapun, aset perbankan Sumbar per September 2015 tercatat Rp53,80 triliun atau tumbuh 10,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp48,74 triliun.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 10,4% menjadi Rp33,97 triliun dari Rp30,76 triliun, dan kredit mengalami pertumbuhan signifikan 14,8% dari Rp41,26 triliun tahun lalu menjadi Rp47,37 triliun.