Bisnis.com, JAKARTA – Perum Jaminan Kredit Indonesia menurunkan perkiraan volume penjaminan kredit dari Rp77 triliun menjadi Rp60 triliun sepanjang 2015 dengan mempertimbangkan penyaluran kredit perbankan saat ini.
Bakti Prasetyo, Direktur Penjaminan Bank Perum Jamkrindo, mengatakan bisnis penjaminan sangat bergantung dengan penyaluran kredit perbankan, yang selama ini menyumbang lebih dari 80% bisnis penjaminan perusahaan.
“Karena kami penjamin, Bank lending berapa kami pasti follow di belakangnya. Mungkin sampai akhir tahun ini capai Rp60 triliun,” katanya, seperti dikutip Bisnis.com, Senin (1/12/2015).
Kendati demikian, Jamkrindo mencatatkan nilai penjaminan hingga Rp52,2 triliun sampai Oktober 2015 atau meningkat 24,2% dibandingkan dengan pencapaian pada Desember 2014 (year to date).
Adapun, pihaknya telah meraup laba sebelum pajak Rp614,58 miliar pada Oktober 2015 atau telah mencapai 91,53% target tahun ini.
Dari total Rp52,2 triliun, dia mengatakan segmen konsumsi mikro menyumbang sekitar 49,8% dari total bisnis. Adapun, dari jumlah itu realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) baru mencapai Rp3,9 triliun.
Sebelumnya, Jamkrindo menyatakan siap menjamin KUR sebesar Rp30 triliun yang akan disalurkan tiga bank pelat merah, PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. dan PT Bank Mandiri Tbk pada tahun ini.
Tahun depan, pihaknya tetap optimistis menyalurkan KUR sesuai dengan mandat pemerintah kendati penyertaan modal negara (PMN) ditangguhkan.
“Karena tahun ini KUR agak telat, sehingga kami tumbuh di Non Program. Tahun depan, kami rencanakan untuk bisa sesuai dengan keinginan Presiden [minimal Rp100 triliun untuk dua lembaga penjaminan],” ujarnya.