Bisnis.com, JAKARTA--Sebagai bank yang fokus pada penyaluran kredit perumahan murah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berkomitmen untuk melanjutkan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah. Bahkan tahun ini sekitar 1,5 juta rumah sudah siap untuk dibiayai oleh BBTN.
Direktur Utama BBTN Maryono mengatakan angka tersebut berasal dari potensi pasar seluruh pegawai negeri sipil di seluruh Indonesia. " Kita sudah peroleh angkanya pada akhir tahun lalu. Tahun ini tinggal dijalankan saja," pungkasnya, Kamis (7/1/2016).
BBTN juga optimis pertumbuhan bisnis terutama pertumbuhan kredit tahun ini akan jauh lebih baik. Tahun ini kredit bank BBTN diproyeksi naik 18%-19% atau masih diatas pertumbuhan kredit industri nasional.
Dalam paparan kinerja perseroan, BBTN per 30 September 2015 total aset BBTN mencapai Rp166,04 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 17% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp142,43 triliun. Peningkatan tersebut disumbang oleh kredit dan pembiayaan serta dana pihak ketiga.
Sementara itu laba bersih BBTN tercatat sebesar Rp1,22 triliun atau naik 62% dari tahun 2014 sebesar Rp755 miliar. Kenaikan tersebut diperoleh dari meningkatkan pendapatan bunga, menurunkan biaya dana (cost of fund) serta menumbuhkan pendapatan jasa (fee-based income).
BBTN juga akan berupaya mempertahankan dominasinya di pasar KPR dimana saat ini mereka menguasai pasar hingga 30%. Sedangkan untuk KPR subsidi bagi masyarakan berpenghasilan rendah BBTN juga mendominasi dengan pangsa pasar 98% dari total penyaluran FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) sepanjang 2015.
BTN Akan Biayai 1,5 Juta Rumah Tahun Ini
Sebagai bank yang fokus pada penyaluran kredit perumahan murah, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) berkomitmen untuk melanjutkan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Abdul Rahman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu