Bisnis.com, MEDAN - Gubernur Aceh Zaini Abdullah menilai konversi Bank Aceh menjadi bank syariah menjadi keunggulan untuk bertahan di tengah sistem kapitalisme ekonomi.
Zaini mengungkapkan bank-bank asing juga sudah mulai menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam produk-produk keuangan yang ditawarkan. Dia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara yang sebagian penduduknya beragama Islam juga gencar mempromosikan ekonomi syariah.
“Pemerintah Aceh memandang strategis dan perlu dilakukan konversi terhadap Bank Aceh sebagai bank daerah, menjadi bank yang sepenuhnya menerapkan sistem ekonomi syariah,” ungkap Zaini seperti yang dikutip dari laman resmi, Senin (27/6/2016).
Zaini berharap dengan sistem perbankan yang islami, Aceh semakin sejahtera, dan secara perlahan dapat meninggalkan sistem ekonomi ribawi. Lanjutnya, konversi Bank Aceh menjadi bank syariah akan memberdayakan institusi keuangan syariah, mengoptimalkan institusi baitul mal, meningkatkan pemberdayaan waqaf dan ZIS.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh Ahmad Wijaya Putra menyampaikan bahwa Keputusan Pemerintah Aceh untuk melakukan konversi Bank Aceh dari sistem konvensional menjadi sistem yang syariah sudah sangat tepat. Ahmad mengungkapkan saat ini Bank Aceh hanya perlu mengurus satu izin proses konversi.
“Konversi Bank Aceh menjadi bank syariah akan menjadi pilot projek dan contoh kepada daerah lain di Indonesia,” kata Ahmad.
Untuk menunjang konversi, katanya, kesiapan dari segi operasional seperti sumber daya manusia, informasi teknologi juga menjadi hal yang sangat penting.
Sementara itu, Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh, Haizir Sulaiman mengungkapkan saat ini sudah ada beberapa daerah di Indonesia yang melirik ke Aceh dalam hal konversi bank konvesional menjadi syariah. Harapannya, kesuksesan konversi Bank Aceh untuk melakukan konversi dapat menjadi rujukan bagi bank-bank lainya di Indonesia.