Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RINI SOEMARNO: Total Nilai Aset BUMN Pada 2019 Capai Rp7.000 Triliun

Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan total nilai aset seluruh perusahaan milik negara pada tahun 2019 mencapai Rp7.000 triliun, tumbuh sekitar 40% dibanding aset 2016 yang diproyeksikan sebesar Rp5.000 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri). /Bisnis.com
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri). /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -  Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan total nilai aset seluruh perusahaan milik negara pada tahun 2019 mencapai Rp7.000 triliun, tumbuh sekitar 40 persen dibanding aset 2016 yang diproyeksikan sebesar Rp5.000 triliun.

"Saya memasang target yang tinggi. Jika tercapai mengindikasikan bahwa BUMN memiliki fungsi sebagai agen pembangunan dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional," kata Rini, saat menyampaikan kuliah (minister lecture) dihadapan sekitar 1.000 orang pejabat dan satu tingkat dibawah direksi BUMN, di Jakarta Convention Center, Kamis (8/9/2016).

Menurut Rini, saat yang bersamaan laba BUMN pada tahun 2019 ditargetkan mencapai Rp300 triliun, naik dari tahun 2016 yang diperkirakan mencapai Rp170 triliun.

Ia menjelaskan, sesuai dengan fungsi dan tugas yang diemban bahwa BUMN menjadi salah satu pilar dari perekonomian Indonesia yang memberikan kontribusi langsung kepada APBN dalam bentuk setoran pajak dan dividen.

Untuk memenuhi perannya dalam pembangunan nasional, tambah Rini, BUMN menerapkan empat strategi pilar, yaitu sinergi antar BUMN, hilirisasi kandungan lokal, pembangunan ekonomi daerah terpadu, dan kemandirian keuangan da penciptaan nilai tambah.

"Kalau kita (BUMN) diberi kompetisi maka harus menjadi lebih baik," ujarnya.

Untuk itu dalam membangun BUMN dalam dua tahun terakhir dirinya selalu menekankan perlunya peningkatan profesionalitas BUMN itu sendiri.

"Kita harus menunjukkan kepada semua pihak bahwa BUMN bekerja, BUMN beroperasi untuk meningkatkan kontribusi kepada negara dan memikirkan bagaimana memajukan kemakmuran rakyat," tegasnya.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN adalah membentuk perusahaan induk (holding company) enam sektor usaha yaitu holding pertambangan, energi, jasa keuangan, perumahan, jalan tol, serta pangan yang diproyeksikan terealisasi pada akhir 2016.

"Saya berharap dengan terbentukny holding sektoral ini dapat mendorong efisiensi yang beruju pada peningkatan daya saing dalam berkompetisi di tingkat nasional, regional maupun global," tuturnya.

Dengan begitu Rini menargetkan sebanyak 19 BUMN masuk dal daftar peringkat 2000 perusahaan terbaik versi Forbes pada 2019, meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya empat BUMN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper