Bisnis.com, JAKARTA—Bank BCA Syariah meyakini pembiayaan bermasalah pada tahun ini rasionya bisa terjaga di bawah 1%. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, sampai dengan penghujung September tahun lalu NPF gross sebesar 1,1%, sedangkan net 0,3%.
“Kalau pada 2017, kami berupaya mempertahankan NPF tetap baik dengan rasio di bawah 1%,” tutur Presiden Direktur Bank BCA Syariah John Kosasih kepada Bisnis.com, Rabu (4/1/2017).
Pembiayaan terhadap usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan konsumer diyakini Bank BCA Syariah mampu terus berkontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Sejalan dengan itu, rasio NPF di sektor ini relatif terkendali.
Industri perbankan syariah yakin mampu menuai kinerja lebih baik pada 2017. Rasa optimistis ini salah satunya tampak dari rasio pembiayaan bermasalah yang diproyeksikan lebih baik.
Ditanya soal target rasio pembiayaan bermasalah (non-performing loan / NPF) pada tahun ini, Direktur Utama Bank BRISyariah Moch. Hadi Santoso tak menyebutkan angka detil. Tapi dia menyatakan, NPF bakal di bawah 5%.
“NPF gross kami inginkan di bawah 5%,” katanya saat ditemui Bisnis.com, Rabu (4/1/2017).
Target tersebut menggambarkan kepercayaan diri BRISyariah, pasalnya NPF di bawah 5% menunjukkan perbaikan kinerja pembiayaan. Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September tahun lalu diketahui NPF gross sebesar 5,22% sedangkan net 3,89%.