Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Maybank Indonesia Tbk. tidak akan terlalu agresif menyalurkan kreditnya di awal tahun ini.
Direktur Keuangan Maybank Thilagavathy Nadason mengatakan, walaupun harga komoditas seperti batu bara sudah mulai stabil mereka akan melihat kondisi terlebih dahulu.
"Kami wait and see dulu. Lihat secara industrinya. Peningkatan kerjanya bisa sustain atau enggak," katanya di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Maybank menargetkan kredit tumbuh paling tidak 10%. Komoditas dan infrastruktur jadi pendorong utama.
Khusus untuk kredit ke sektor infrastruktur, Maybank berkomitmen untuk berpartisipasi dalam semua proyek. Hal tersebut sebagai inisiatif membantu program pemerintah.
"Kami targetkan loan growth-nya yang sangat kecil di tahun 2017 supaya meningkat [tahun ini]. Semoga bisa mencapai 10%. Itu target kami," ujarnya.
Baca Juga
Secara umum porsi kredit korporasi Maybank akan tetap pada kisaran 25%. Sisanya terbagi ke kredit usaha kecil dan komersial.
Hingga akhir September 2017, bank berkode emiten BNII ini mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,6% menjadi Rp121,8 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu senilai Rp116,4 triliun.