Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) meyakini kredit pada kuartal I/2018 akan bertumbuh, didukung oleh kebijakan penyaluran kredit yang mengedepankan kualitas sektor industri dan segmen debitur.
"Suku bunga kredit lebih bersaing diimbangi biaya dana lebih murah, jangka waktu kredit lebih panjang, dan biaya kredit lebih murah," kata Direktur BNI Rico Rizal Budidarmo kepada Bisnis, Selasa (16/1/2018).
Survei perbankan Bank Indonesia (BI) telah mengindikasikan pertumbuhan kredit baru pada tiga bulan pertama tahun ini bakal positif. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pertumbuhan kredit baru yang sebesar 92,8% pada kuartal I/2018.
Berlanjutnya pertumbuhan kredit didukung pula oleh kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih longgar, sebagaimana tercermin dari Indeks Lending Standard untuk kuartal I/2018 sebesar 10,9. Posisi itu lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 14,4.
Pelonggaran terutama terjadi pada aspek suku bunga kredit yang lebih rendah, jangka waktu kredit yang lebih panjang, dan biaya persetujuan kredit yang lebih murah.