Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) mengaku sangat mengutamakan mitigasi risiko guna perlindungan konsumen terutama dalam layanan digitalnya.
Direktur BCA Santoso mengatakan, perlindungan konsumen merupakan hal yang sangat diutamakan, mengingat peran bank sebagai institusi bisnis yang berbasis kepercayaan. BCA mengaku selalu menjalankan prinsip-prinsip manajemen risiko guna menghindarkan diri dari kejahatan digital.
“Yang lemah memang sering kali pada sisi customer, jadi ini terkait perlindungan konsumen. Tapi di Indonesia kejahatan siber yang terjadi kalaupun ada fraud bukan fraud yang canggih tetapi lebih kepada penipuan makanya kami juga terus edukasi nasabah,” ucapnya, di Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Bank swasta dengan aset terbesar ini terbilang salah satu yang paling maju layanan digitalnya. Sejak awal, elektronifikasi layanan perbankan menjadi fokus BCA karena perseroan mengejar efisiensi biaya melalui digital banking.
Santoso menyatakan bahwa investasi di bidang teknologi informasi pada perseroan porsinya paling besar di dalam budget investasi. Selain investasi TI, porsi terbesar lainnya adalah investasi untuk operasional karena diakui tetap ada proses dalam layanan bank yang belum terdigitalisasi.