Bisnis.com, JAKARTA — Bank terus mengupayakan pertumbuhan penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah. Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo yang menginginkan porsi pinjaman UMKM dipacu minimal 30% dari total penyaluran kredit perbankan.
“Kami siap upayakan itu [porsi kredit UMKM minimal 30%],” kata Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Catur Budiharto saat dihubungi Bisnis, Rabu (7/3/2018).
Sampai dengan pengujung tahun lalu porsi kredit usaha menengah di BNI sebesar 16,1% setara dengan Rp67,68 triliun sedangkan kredit usaha kecilnya 12,8% sama dengan Rp53,74 triliun. Khusus untuk segmen business banking, total kredit yang disalurkan perseroan sejumlah Rp329,75 triliun.
BNI sejauh ini tetap optimistis bahwa permintaan kredit UMKM ke depan akan terus positif. Pasalnya, imbuh Catur, masih banyak sektor usaha skala kecil produksi yang bisa dimasuki. “Yang paling BNI fokus sekarang adalah sektor pertanian dengan sistem clustering,” tuturnya.
Presiden Joko Widodo menginginkan penaikan proporsi kredit UMKM hingga di atas 30% dari total penyaluran kredit perbankan di Indonesia. Kini porsinya baru sekitar 20%. Angka ini dinilai kecil jika dibandingkan dengan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
"Saya setuju bahwa kredit yang disalurkan kepada UMKM sekitar 20% dari kredit yang ada ini sangat kecil sekali. Saya masih berpikir harusnya bisa lebih dari 30%," kata Jokowi.