Bisnis.com, JAKARTA – Suasana uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon tunggal Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo sempat diliputi keharuan.
Perry menyampaikan visi misinya dengan suara lantang selama hampir 40 menit di ruangan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/3/2018). Kemudian, di bagian akhir, dia memberikan sedikit penutup tentang latar belakang kehidupannya.
Suara Perry sempat tercekat. Kemudian dia mengambil jeda beberapa detik untuk mengambil napas, sebelum kemudian melanjutkan paparan dengan tone suara yang menjadi lebih rendah.
Dia mengatakan, latar belakang keluarganya berasal dari keluarga miskin yang berprofesi sebagai petani di perdesaan. Akan tetapi, berkat kegigihan dan ketekunan untuk menghadapi sejumlah kegagalan, dia berhasil menjadi pejabat penting di Bank Indonesia.
“Bapak ibu sekalian, saya ini adalah orang desa, orang petani dari keluarga yang sangat miskin dan itulah perjalanan saya dari desa sampai kemudian alhamdulillah, 5 tahun lalu saya duduk di sini juga menjalani fit and proper test sebagai deputi gubernur BI. Setelah tiga kali tidak berhasil, tapi kemudian kami belajar banyak bagaimana berkomunikasi politik,” katanya.
Dia juga berterimakasih kepada anggota Komisi XI yang mendukungnya sehingga akhirnya menjabat sebagai Deputi Gubernur BI selama 5 tahun.
“Alhamdulillah selama 5 tahun ini saya menjalankan amanah itu secara baik dan bersama BI ikut terus proaktif mendorong pertumbuhan ekonomi dan di sinilah saya untuk menjalankan rapat seperti ini,” katanya.
Perry melanjutkan, pengalamannya selama 34 tahun di Bank Indonesia dan keterlibatan dalam perekonomian nasional dan internasional akan menjadi bekal untuk mengabdi dengan jabatan baru kelak, yakni sebagai pemimpin di bank sentral.
“Itulah bekal kami untuk mengabdi. Insyallah kalau ini nanti menjadi suatu amanah, akan kami tunaikan secara amanah barokah. Hanya satu dedikasi dan integritas kami, seluruh hidup kami akan kami baktikan, tidak hanya untuk BI, untuk negara indonesia tapi juga untuk kita bersama,” tuturnya.
Ketika menyampaikan kata-kata penutup tersebut, suasana di ruangan Komisi XI mendadak hening. Ketua Komisi XI Melchias Marcus Mekeng merespons dengan sedikit menyampaikan celetukan untuk mencairkan suasana.
“Perjalanan hidup orang itu tidak disangka-sangka. Seperti Pak Jokowi juga orang desa jadi Presiden. Bapak gagal 3 kali jadi deputi, sekarang lawan kotak kosong. Semua akan indah pada waktunya, kalau Tuhan berkenan kapan pun bisa, dinikmati saja perjalanan hidup ini,” katanya.
Kemudian rapat dilanjutkan dengan menggali pandangan Perry lebih mendalam lewat mekanisme tanya jawab. Hampir satu setengah jam anggota dewan mencecar Perry dengan pertanyaan, baik terkait stabilitas rupiah, kebijakan ekonomi secara makro hingga isu-isu seputar perbankan syariah dan revolusi industri 4.0.
Perry belum menyampaikan jawaban dan rapat saat ini tengah diskors selama setengah jam. Rapat akan dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 WIB.