Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada Triwulan Ini/2018 mampu menyalurkan kredit mencapai sekitar Rp6,4 triliun, meningkat dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang tercatat hanya sebesar Rp6,2 triliun.
Meskipun realisasi pertumbuhan kredit per akhir Maret 2018 itu kurang dari 5%, perseroan tetap optimistis penyaluran kredit masih berpotensi tumbuh signifikan hingga akhir tahun ini, terutama di dorong dari segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah menyatakan bahwa kredit pada segmen UMKM di akhir triwulan pertama tahun ini bertumbuh 16% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
"Ini menjadi motor pertumbuhan kredit secara keseluruhan," ujarnya seperti dalam keterangan resmi yang dikutip, Senin (14/5/2018).
Menurutnya, Probiz yakni sebuah produk pinjaman cepat dan fleksibel Bank Sampoerna menjadi salah satu pendorong utamanya, sehingga menjadikan 79% dari seluruh kredit Bank Sampoerna disalurkan pada segmen UMKM.
"Hal ini sejalan dengan visi Bank Sampoerna untuk menjadi institusi keuangan pilihan masyarakat yang berfokus pada sektor usaha mikro,
kecil dan menengah dan memberikan pelayanan yang terpercaya dan profesional," ujarnya.
Pihaknya menegaskan bahwa pertumbuhan kredit juga dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, di mana NPL tercatat pada tingkat 3,0% atau relatif tidak berubah dibandingkan yang dicatat pada tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk rasio NPL nett berada pada level 2,6%, cukup signifikan di bawah ketentuan yang ditetapkan regulator sebesar 5,0%.
Oleh karena itu pengembangan produk Probiz dan penyaluran kredit ke sektor UMKM akan terus diselaraskan perseroan dengan kebutuhan pasar demi memajukan perekonomian di Indonesia.