Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester II/2018, Bank Sampoerna Rambah Bisnis KPR

Bisnis.com, JAKARTA PT Bank Sahabat Sampoerna berencana merambah bisnis penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) karena meyakini potensi bisnis ini masih sangat besar.
Chief Financial Officer PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) Henky Suryaputra (tengah) berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (18/5)./JIBI-Endang Muchtar
Chief Financial Officer PT Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) Henky Suryaputra (tengah) berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia, di Jakarta, Kamis (18/5)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Sahabat Sampoerna berencana merambah bisnis penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) karena meyakini potensi bisnis ini masih sangat besar. 

Chief Financial Officer PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra berharap bank yang selama ini dikenal dengan core bisnis pada kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut dapat segera merealisasikannya pada semester kedua tahun ini. 

"Kalau semester pertama kayaknya belum, jadi harapannya semester kedua sudah bisa," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (29/5/2018). 

Hengky menilai potensi bisnis KPR masih sangat besar, karena banyak masyarakat belum berkesempatan mengakses pembiayaan dari perbankan karena tidak memenuhi kualifikasi yang disyaratkan oleh bank.

"Mungkin memang banyak bank yang menawarkan bunga murah, tapi pertanyaannya kualifikasinya kan tidak gampang. Nah itu sedang kami pikirkan," terangnya. 

Pihaknya pun saat ini sedang mencoba menjalin kerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah yang ingin memperluas masyarakat menengah ke bawah untuk memiliki rumah.  

Hengky pun menilai rencana Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang untuk kembali melakukan pelonggaran rasio loan to value (LTV) menjadi angin segar bagi perbankan dan masyarakat. Pasalnya hal itu dinilai dapat mendorong penyerapan KPR di masyarakat.  

"Rencana pelonggaran LTV tentu kami sambut dengan baik. Apalagi kami juga dalam waktu dekat akan mulai menggarap KPR," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper