Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Sahabat Sampoerna berencana merambah bisnis penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) karena meyakini potensi bisnis ini masih sangat besar.
Chief Financial Officer PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra berharap bank yang selama ini dikenal dengan core bisnis pada kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut dapat segera merealisasikannya pada semester kedua tahun ini.
"Kalau semester pertama kayaknya belum, jadi harapannya semester kedua sudah bisa," tuturnya kepada Bisnis, Selasa (29/5/2018).
Hengky menilai potensi bisnis KPR masih sangat besar, karena banyak masyarakat belum berkesempatan mengakses pembiayaan dari perbankan karena tidak memenuhi kualifikasi yang disyaratkan oleh bank.
"Mungkin memang banyak bank yang menawarkan bunga murah, tapi pertanyaannya kualifikasinya kan tidak gampang. Nah itu sedang kami pikirkan," terangnya.
Pihaknya pun saat ini sedang mencoba menjalin kerjasama dengan sejumlah instansi pemerintah yang ingin memperluas masyarakat menengah ke bawah untuk memiliki rumah.
Hengky pun menilai rencana Bank Indonesia (BI) yang membuka peluang untuk kembali melakukan pelonggaran rasio loan to value (LTV) menjadi angin segar bagi perbankan dan masyarakat. Pasalnya hal itu dinilai dapat mendorong penyerapan KPR di masyarakat.
"Rencana pelonggaran LTV tentu kami sambut dengan baik. Apalagi kami juga dalam waktu dekat akan mulai menggarap KPR," ujarnya.