Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Pembiayaan MNC Finance Flat

Pada paruh pertama tahun ini, PT MNC Finance tidak mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan, disebabkan permintaan pembiayaan mobil bekas menurun seiring dengan naiknya penjualan mobil baru.

Bisnis.com, JAKARTA - Pada paruh pertama tahun ini, PT MNC Finance tidak mencatatkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan, disebabkan permintaan pembiayaan mobil bekas menurun seiring dengan naiknya penjualan mobil baru.

Direktur Utama MNC Finance Suhendra Lie mengatakan, hingga Juni 2018 pihaknya mencatatkan total penyaluran pembiayaan sebesar Rp1,15 triliun, hampir sama dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Suhendra mengatakan, sebanyak 60% bisnis MNC Finance memang ditopang dari pembiayaan mobil bekas.

"Karena permintaan mobil bekasnya berkurang, mobil baru diskonnya banyak," kata Suhendra di Jakarta pekan lalu.

Selain pembiayaan mobil bekas, sumber bisnis lain yakni pembiayaan multiguna dan factoring. Dia menyebutkan, pembiayaan multiguna berkontribusi sekitar 30%, sedangkan sisanya factoring.

"Kalau kredit multiguna, yang jaminannya sertifikat, naiknya lebih tinggi [dari pembiayaan mobil bekas]," ujarnya.

Sementara itu MNC Finance juga merupakan penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) yang masuk dalam pembiayaan multiguna. Namun penyaluran KPR MNC Finance pada tahun ini mengalami penurunan signifikan karena harus bersaing dengan bunga KPR perbankan.

"Karena bunga bank jauh dibanding kita. Kami jual 13%, baNk itu 10%, jadi kami perbesar multiguna," ujar Suhendra.

Sementara itu, data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang ikhtisar kinerja perusahaan pembiayaan per Mei 2018 menunjukkan, piutang pembiayaan tumbuh 6,37% menjadi sebesar Rp427,41 triliun. Sementara jumlah aset multifinance tercatat sebesar Rp493,50 triliun atau tumbuh 8,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari total pembiayaan Rp427,41 triliun tersebut, segmen multiguna masih mendominasi sebesar Rp252,83 triliun dengan pertumbuhan 8,36%. Diikuti pembiayaan investasi sebesar Rp126,26 triliun dan tumbuh 13,17%, serta pembiayaan modal kerja sebesar Rp23,36 triliun dan tumbuh 0,92%. Sementara itu, pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tercatat Rp24,80 triliun dan mengalami penurunan sebesar 26,33%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper