Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Kredit Korporasi, Bank Mandiri Bidik 3 Sektor Unggulan

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit korporasi dapat mencapai dua digit pada tahun ini dengan membidik tiga sektor unggulan yakni infrastruktur, makanan dan minuman, serta barang konsumsi.
Aktivitas layanan perbankan di Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Aktivitas layanan perbankan di Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan kredit korporasi dapat mencapai dua digit pada tahun ini dengan membidik tiga sektor unggulan yakni infrastruktur, makanan dan minuman, serta barang konsumsi.

Senior EVP Large Corporate Bank Mandiri Dikdik Yustandi memproyeksikan pertumbuhan kredit infrastruktur masih akan tinggi sesuai dengan dorongan dari pemerintah dalam mengedepankan pembangunan infrastruktur. Namun, dia memperikrakan pertumbuhan tahun ini tidak akan sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Di sisi lain, dia menilai pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih akan meningkat sesuai dengan tren yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Sektor utama yang akan menjadi penopang pertumbuhan kredit di sektor tersebut adalah fast moving consumer goods.

Dia juga menyatakan, faktor kondisi ekonomi global maupun regional akan menjadi tantangan dalam pertumbuhan bisnis korporasi pada tahun ini. Namun, perseroan cukup optimistis dapat melewati tahun ini dengan kinerja yang memuaskan.

“Meskipun kondisi ekonomi global maupun regional akan cukup menantang tahun 2019, namun kami tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan kredit corporate banking hingga dua digit pada 2019,” katanya kepada Bisnis, Rabu (30/1/2019).

Pada akhir 2018, perseroan membukukan kredit korporasi sebesar Rp329,8 triliun, tumbuh 24,3% secara tahunan. Pertumbuhan kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibandingkan segmen lainnya di Bank Mandiri pada tahun lalu.

Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan aset yang diiringi dengan perbaikan kualitas aset. Hal itu tecermin dari rasio kredit bermasalah kredit korporasi yang mencapai 0,2%, lebih rendah daripada rasio kredit bermasalah secara umum yang mencapai 2,79%.

Perbaikan kualitas aset juga terlihat dari tingkat recovery kredit korporasi yang mencapai Rp1,15 triliun. Tingkat recovery tersebut meningkat dibandingkan poisisi pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp740 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper