Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan kenaikan transaksi digital sebesar 34% sepanjang tahun 2018. Kenaikan jumlah transaksi digital ditopang oleh tingginya penggunaan layanan mobile banking yang pada tahun lalu tumbuh tiga kali lipat.
Menurut data yang diterima Bisnis, jumlah transaksi digital BNI sepanjang 2018 mencapai 1,65 miliar transaksi. Rata-rata jumlah transaksi per bulan mencapai sekitar 138,24 juta kali.
"Itu data dari semua transaksi digital melalui ATM, mobile banking, SMS banking, internet banking, uang elektronik, transaksi e-commerce, dan branchless banking,” ujar General Manager Divisi E-Banking BNI Anang Fauzi kepada Bisnis, Minggu (24/2/2019).
BNI mencatat transaksi melalui layanan mobile banking sepanjang 2018 mencapai sekitar 90 juta kali. Jumlah tersebut naik tiga kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada 2017.
Transaksi melalui layanan branchless banking yang dikawal oleh para Agen46 Laku Pandai juga naik dari 34 juta di 2017 menjadi 84 juta pada tahun lalu. Kemudian, transaksi melalui uang digital TapCash naik dari 23 juta menjadi 50 juta pada periode yang sama.
"Target kami di 2019 tetap agresif, fokus ke mobile banking dan Agen46. Targetnya naik dua kali lipat," katanya.
Baca Juga
Menurut Anang, kenaikan jumlah transaksi digital terjadi akibat adanya proses digitalisasi pembayaran di Indonesia. Dia percaya kenaikan jumlah transaksi digital tak hanya terjadi di BNI, namun juga pada bank-bank lain dan perusahaan rintisan (start-up) atau teknologi finansial.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nilai transaksi pembayaran digital sepanjang 2018 mencapai Rp47,19 triliun. Angka itu meningkat empat kali lipat dibandingkan nilai transaksi pada 2017 yang sebesar Rp12,37 triliun.