Bisnis.com, JAKARTA — Tren penurunan laba bank-bank kecil yang memiliki modal di bawah Rp5 triliun masih berlanjut sejak 2016 hingga akhir 2018.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I pada akhir 2018 mencatatkan perolehan laba senilai Rp700 miliar, turun 2,2% dibandingkan dengan laba pada tahun sebelumnya Rp716 miliar. Tren penurunan tersebut sudah terjadi sejak periode 2015 setelah perolehan laba sebesar Rp1,5 triliun menyusut 42,6% menjadi Rp861 miliar pada 2016.
Hal serupa juga terjadi pada bank bermodal inti dari Rp1 triliun—Rp5 triliun atau BUKU II. Masih berdasarkan data OJK, tahun lalu BUKU II hanya berhasil membukukan laba Rp9,1 triliun atau turun 10,7% dibandingkan dengan raihan laba 2017 sebesar Rp10,2 triliun. Padahal, pada 2016, laba bank BUKU II berhasil natik tipis sebesar 4% menjadi Rp10,3 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar Rp9,9 triliun.
Direktur Utama PT Bank Mayora Irfanto Oeij mengakui bahwa kondisi bank-bank kecil dari kelompok BUKU I dan BUKU II memang semakin tertekan karena ketatnya persaingan di industri perbankan.
Dalam kondisi seperti ini, komitmen dari pemegang saham untuk terus menginjeksi modal harus berjalan beriringan dengan kemampuan manajemen untuk melakukan ekspansi bisnis secara berkelanjutan.
"Kami sendiri tahun ini belum ada rencana penambahan modal karena rasio modal masih aman di atas ketentuan regulator sekitar 25%," ujarnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Baca Juga
Merujuk pada laporan keuangan bulanan per Desember 2018, Bank Mayora tercatat memperoleh laba senilai Rp34,1 miliar pada 2018, turun tipis 3,14% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya senilai Rp33 miliar. Padahal pada 2016, laba perseroan masih bertengger pada angka Rp56,3 miliar.