Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Perkirakan Suku Bunga AS Hanya Naik Sekali pada 2019

Bank Indonesia memproyeksi suku bunga acuan AS hanya akan naik sekali pada 2019 dan 2020.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/2/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank sentral memperkirakan Federal Reserve hanya akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak satu kali pada 2019 dan 2020. 
 
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bacaan terkait arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) ini merupakan asumsi yang dipegang bank sentral saat ini. 
 
"Kemungkinan sampai tahun depan hanya satu kali. Sekarang pakai asumsi FFR [Fed Fund Rate] sampai 2020 hanya naik sekali," paparnya, Kamis (21/03/2019).
 
Perry menambahkan BI akan terus memantau kondisi suku bunga AS ini dari bulan ke bulan. Terkait dengan tepatnya kapan FFR bakal dinaikkan, dia memperkirakan kenaikan dapat terjadi jelang akhir tahun atau tahun depan. 
 
Seperti diketahui, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan tingkat suku bunga kemungkinan akan ditahan untuk beberapa waktu di tengah beban risiko global terhadap proyeksi ekonomi serta inflasi yang tidak mengalami perubahan.
 
"Kami tidak melihat adanya data yang mungkin mengubah kebijakan ke arah mana pun. Data-data tersebut mengindikasikan bahwa kami harus tetap bersabar dan memberikan waktu agar kondisi ekonomi dapat kembali stabil," ujarnya dalam konferensi pers, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (21/03).
 
Powell menyampaikan kebijakan untuk menahan tingkat suku bunga setelah sebelumnya para pejabat bank sentral memangkas proyeksi kenaikan suku bunga dari dua kali menjadi nihil.
 
"[Kenaikan suku bunga] Mungkin akan dilanjutkan nanti setelah data dari proyeksi ketenagakerjaan dan inflasi menunjukkan sinyal perlunya kenaikan suku bunga," tambahnya.

The Federal Open Market Committee (FOMC) juga sepakat untuk memperlambat penarikan kepemilikan obligasi bank sentral mulai Mei 2019 dan berakhir pada September 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper