Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadwal Peluncuran Resmi LinkAja Mundur Lagi

Semula dijadwalkan akan secara resmi diperkenalkan ke publik pada perayaan puncak Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Negara (HUT BUMN) ke-21 di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (20/4/2019).
Menteri BUMN Rini Sumarno menunjukkan aplikasi layanan keuangan elektronik Link Aja di gerai Link Aja dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Menteri BUMN Rini Sumarno menunjukkan aplikasi layanan keuangan elektronik Link Aja di gerai Link Aja dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA – Jadwal peluncuran sistem pembayaran dari sejumlah perusahaan milik negara, LinkAja kembali mundur.

Penyediasa jasa pembayaran dengan teknologi teranyar ini semula dijadwalkan akan secara resmi diperkenalkan ke publik pada perayaan puncak Hari Ulang Tahun Badan Usaha Milik Negara (HUT BUMN) ke-21 di Plaza Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (20/4/2019).

Namun kemudian kementerian memutuskan menunda acara peringatan HUT BUMN ke-21 di GBK hingga waktu yang belum ditentukan.

“Agar perfect [sempurna],” kata Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo menjawab Bisnis soal kembali mundurnya peluncuran LinkAja, Jumat (19/4/2019).

Gatot belum menjabarkan lebih lanjut persiapan yang tengah dilakukan LinkAja. Dia juga tidak menyebutkan rencana tanggal peluncuran berikutnya.

Adapun LinkAja merupakan jawaban dari BUMN yang bergerak pada jasa keuangan untuk bersaing dengan perusahaan finansial berbasis teknologi. Anak usaha Telkomsel, PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) adalah perusahaan yang memiliki operasional LinkAja.

Saat ini Telkomsel memiliki porsi saham terbesar dengan 25%. Bank Mandiri, Bank BRI, dan Bank BNI masing-masing memiliki 20% saham LinkAja. Sisanya, Bank BTN dan PT Pertamina masing-masing 7% dan Jiwasraya 1%.

Sebelumnya Gatot sempat mengatakan bahwa komposisi kepemilikan LinkAja masih ada kemungkinan untuk berubah pada akhir tahun. “Nanti akan dihitung ulang akhir tahun, antara lain tergantung merchant masing-masing,” kata Deputi Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultasi Kementerian BUMN, Gatot Trihargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper