Bisnis.com, JAKARTA—Bank OCBC NISP kembali melakukan serangkaian kegiatan literasi keuangan bersama komunitas perempuan Indonesia.
Setelah sebelumnya berkolaborasi dengan komunitas Investashe, kali ini Bank OCBC NISP memperluas cakupan dengan menggandeng komunitas Girls in Tech Indonesia.
Mengangkat tema ‘Where Did My Money Go?’, Bank OCBC NISP bersama Girls in Tech Indonesia mengajak perempuan muda untuk mengenal pengetahuan dasar investasi dan pengelolaan keuangan.
Bank OCBC NISP juga mengajak perempuan muda Indonesia untuk memanfaatkan kemudahaan teknologi digital dengan aplikasi ONe Mobile untuk mengelola keuangan dan berinvestasi.
Wealth Advisory Head Bank OCBC NISP Juky Mariska mengatakan inovasi teknologi perlu dimanfaatkan untuk memudahkan aktivitas perbankan.
"Melalui aplikasi ONe Mobile, nasabah tidak hanya difasilitasi dengan kemudahan transaksi perbankan, tetapi juga dalam hal pengelolaan kekayaan. Pengguna dapat membeli produk investasi mulai dari deposito, reksadana, obligasi," katanya, dikutip melalui keterangan resmi, Selasa (2/7/2019).
Baca Juga
Selain itu, paparnya, nasabah juga dapat memantau perkembangan investasinya dengan mudah melalui fitur Investment Portfolio pada aplikasi ONe Mobile.
Juky mengatakan, Bank OCBC NISP menyediakan dedicated relationship manager untuk setiap nasabah yang memiliki total dana kelolaan mulai dari Rp10 juta.
"Melalui solusi ini kami berharap nasabah dapat secara optimal mengelola kekayaan dan pada akhirnya dapat meraih aspirasinya,” jelas Juky.
Kegiatan tersebut diharapkan bisa membantu perempuan Indonesia dalam meraih aspirasi mereka dengan tidak hanya piawai mengelola keuangan, tetapi juga mampu mengambil langkah yang tepat dalam berinvestasi.
Faktanya, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan.
Sementara itu, tingkat literasi keuangan perempuan 25,5% lebih rendah dibandingkan pria yang berada di angka 33,2%.
Selain itu, hasil riset yang dilakukan George Washington Global Financial Literacy Excellence Center terhadap 5.500 millenials menunjukan bahkan hanya 24 persen yang mengerti prinsip dasar keuangan.
Data tersebut memperkuat risiko terhadap isu finansial yang dapat dihadapi khususnya oleh perempuan muda.