Bisnis.com, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) menjalin kerja sama dengan pelaku pengusaha mikro dan tujuh BUMN untuk memperkuat keagenan Pegadaian, pemasaran produk, dan layanan antar perusahaan.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Pegadaian bersama Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (Hipmikindo) dan tujuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tujuh perusahaan BUMN tersebut adalah PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo), Askrindo Insurance, PT Balai Pustaka (Persero), PT Pelni (Persero) dan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan sinergi ini memberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam penjualan dan pemasaran produknya dengan mengoptimalkan kanal distribusi dan media komunikasi BUMN lain sehingga dapat memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.
"Pegadaian terus berusaha untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka jalinan kerja sama dengan berbagai BUMN, perusahaan swasta, perguruan tinggi, dan asosiasi," katanya di Jakarta, Selasa (30/07).
Sebelumnya, Pegadaian sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), sebagai bentuk sinergi bisnis antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kerja sama tersebut merupakan bentuk nyata kolaborasi antar BUMN penjualan produk.
Baca Juga
Pada Juni 2019, Pegadaian juga menjalin kerja sama dengan tiga BUMN lain, yaitu PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Perkebunan Nusantara lll (PTPN lll), dan PT Tabungan dan Asuransi Pensiunan (Persero) atau Taspen. Dengan demikian, tercatat hingga saat ini Pegadaian sudah menjalin kerja sama dengan 10 perusahaan BUMN.
Kuswiyoto menyatakan bahwa sumber daya yang dimiliki Pegadaian dapat dioptimalkan oleh semua pihak. Dengan adanya penanda tanganan kerja sama dan nota kesepahaman, dia meyakini akan membawa dampak positif di usaha seluruh perseroan dan lembaga yang terlibat.
Penandatanganan ini bertujuan untuk memanfaatkan kemampuan masing-masing pihak dalam melaksanakan, mengembangkan, dan meningkatkan bisnis usaha, sesuai bidang masing-masing BUMN tersebut.
Dia menjelaskan, hingga Juni 2019 jumlah nasabah Pegadaian telah melebihi target yaitu 12,1 juta jiwa. Hal ini didukung dengan produk-produk unggulan seperti Pegadaian Digital Service (PDS), Tabungan Emas bekerja sama dengan Tokopedia, dan Kredit Cepat Aman (KCA).
Kuswiyoto berharap adanya kegiatan penandatangan kerja sama dan nota kesepahaman ini akan membuat seluruh karyawan BUMN dan Pengusaha UMKM mendapatkan keuntungan satu sama lain.
Menurutnya, kegiatan tersebut sangat penting untuk mengoptimalkan setiap kekuatan yang ada sehingga pada akhirnya tidak hanya dapat mengembangkan bisnis masing-masing perusahaan, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna jasa kedua perusahaan dan lebih jauh lagi juga dapat memberikan kontribusi positif pada negara.
“Ratusan ribu karyawan BUMN serta puluhan juta pengusaha UMKM merupakan pasar strategis bagi Pegadaian. Potensi pasar di industri gadai masih terbuka luas yang belum tergarap sehingga ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak," ujarnya.