Selain mengejar target menjadi bank devisa, Bank Sulselbar juga tengah fokus untuk bebenah dengan memperkuat strategi digital banking pada tahun ini. Proyeksi itu dilakukan guna memudahkan nasabah dan memperluas jaringan.
Dengan berorientasi pada pemanfaatan teknologi digital, Bank Sulselbar mengawali transformasi digital banking dengan meluncurkan mobile banking dan internet banking pada 2018.
Direktur Umum Bank Sulselbar Irmayanti Sultan menerangkan, untuk mendukung serangkaian strategi berbasis digital itu dapat dilihat dari sisi payment yang sudah ditingkatkan.
“Kami sudah bersinergi dengan beberapa tenant untuk mendukung jalannya transformasi digital banking ini. Rencananya, kami berekspansi dengan membuka 1 unit bisnis digital banking,” ucapnya.
Pemerintah daerah selaku mitra bisnis strategis akan menjadi bidikan utama Bank Sulselbar. Rencananya ada serangkaian program yang juga dihadirkan dalam menggodok bisnis digital banking yang akan dibuka pada tahun ini.
Menurut Irmayanti, selain memudahkan dan memberikan kenyamanan pada nasabah, transformasi digital banking dilakukan juga untuk mengedukasi nasabah utamanya di wilayah kabupaten/kota.
Sebagai bank umum yang juga mendukung keungan daerah, Bank Sulselbar akan berkomitmen untuk menghadapi perkembangan teknologi dengan memperluas jaringan dan memperkuat layanan.
Pada sisi lain, Bank Sulselbar di bawah kepemimpinan Andi Muhammad Rahmat mencatatkan kinerja yang cenderung atraktif.
Dari sisi pengajuan sebagai bank devisa, saat ini telah mencapai progress 80%, dan dengan disiplin eksekusi yang ketat menunjukan pencapaian setiap tahapan implementasi telah sesuai dengan timeline yang ditetapkan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 6 Zulmi mengatakan, pihaknya sedang meneliti pemenuhan persyaratan Bank Sulselbar, baik dokumen maupun persyaratan lainnya untuk menjadi bank devisa. (k36/k39)