Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Artos Indonesia Tbk. hendak menerbitkan maksimal 15 miliar saham baru dengan nominal Rp100 per saham melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I. Hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue ini akan dilakukan setelah bankir senior Jerry Ng dan pengusaha Patrick Walujo masuk dalam jajaran pemegang saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, hari ini, Kamis (26/9/2019), Bank Artos memiliki modal ditempatkan dan disetor sebanyak 1,21 miliar saham senilai Rp120,63 miliar. Setelah dana segar dari PUT I masuk, jumlah modal ditempatkan dan disetor ARTO akan melesat menjadi 16,21 miliar saham bernilai Rp1,62 triliun.
Per 30 Agustus 2019, keluarga Arto Hardy adalah pemilik 80% saham bank. Arto Hardy adalah pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 32% saham. Sinatra Arto Hardy, William Arto Hardy, dan Lina Arto Hardy, masing-masing memiliki 13,50%. Sisanya, atau 20% merupakan milik publik dengan kepemilikan di bawah 5%.
Setelah akuisisi rampung, Arto Hardy tidak lagi menjadi pemilik emiten bank berkode ARTO tersebut. Sementa itu, kepemilikan Sinatra, William, dan Lina berkurang menjadi, masing-masing, 1,50%.
Metamorfosis dan Wealth Track, secara berurutan, akan menjadi pemilik 37,65% saham dan 13,35% saham. Publik dengan kepemilkan di bawah 5% naik menjadi 44,50%
Selanjutnya setelah proses akuisisi tersebut rampung, masing-masing pemegang saham akan mengambil haknya dalam PUT I. Dengan demikian tidak ada pemilik saham yang terdilusi setelahnya.
Seperti diketahui Jerry dan Patrick akan mengakuisisi 51% saham Bank Artos lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia dan Wealth Track Technology Limited. Bank umum kelompok usaha (BUKU) I ini akan dijadikan bank berbasis teknologi oleh duet yang telah mengawal transformasi digital PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk.
Adapun Bursa Efek Indonesia sempat menangguhkan perdagangan saham ARTO selama hampir empat pekan. Bursa kembali membuka penangguhan perdagangan pada 16 September 2019.
Pada perdagangan terakhir, 21 Agustus 2019, BEI menangguhkan saham ARTO karena mencatat peningkatan harga yang signifikan, respons pasar terhadap isu akuisisi. Harga saham ARTO melejit lebih dari 4 kali lipat menjadi Rp830 per saham dalam tiga pekan.
Dalam penutupan perdagangan kemarin, Rabu (25/9/2019), harga saham ARTO sebesar Rp785, menguat 1,29% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.