Bisnis.com, JAKARTA — PT BNI Syariah mendapatkan penghargaan Social Media Award 2019 untuk kategori Sharia Savings oleh Majalah Marketing dan didukung Mediawave social media monitoring platform.
Corporate Secretary BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan dalam meningkatkan engagement masyarakat terhadap produk dan layanan, BNI Syariah aktif mengelola tiga media sosial yaitu Instagram, Twitter dan Facebook BNI Syariah.
Adapun Instagram dan Twitter BNI Syariah menempati posisi pertama dari jumlah followers dibanding peers (data per 26 September 2019).
Social Media Award 2019 merupakan penghargaan yang diberikan sebagai pengakuan kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki sentiment sekaligus share of voice yang baik di social media, dengan pengumpulan data dilakukan dengan memonitor pembicaraan konsumen di social media termasuk social network site, blog, video, forum, images, dan lain lain.
Metodologi yang digunakan yaitu berdasarkan indeks Earned Media Share of Voice by Sentiment atau EMSS Index. Indeks ini menghitung persentase pembicaraan positif suatu merek di dalam kategori tertentu ditambah persentase pembicaraan netral dikurangi persentase pembicaraan negatif.
"Di era digital, media sosial merupakan channel yang efektif dalam menyebarkan informasi terkait produk dan layanan. Untuk itu, kami menerapkan beberapa strategi untuk mengoptimalkan peran media sosial diantaranya meningkatkan engagement netizen melalui program aktivasi di media sosial seperti kuis maupun kompetisi, serta menyuguhkan konten-konten yang relevan dengan target audience," katanya melalui siaran pers, Sabtu (28/9/2019).
Baca Juga
Menurut Rima, perseroan memiliki Hasanah Digital Troops, yaitu insan hasanah BNI Syariah sebagai partner BNI Syariah untuk testimoni dan endorsement BNI Syariah, dengan followers Instagram lebih dari 5.000.
Sentimen yang baik dari masyarakat terhadap social media BNI Syariah ini seiring dengan kinerja positif yang dicetak BNI Syariah, termasuk perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp36,32 triliun, naik 12,13% yoy sebesar Rp3,93 triliun dengan jumlah nasabah lebih dari 3,2 juta. Komposisi Dana Pihak Ketiga tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 63,48%.