Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DBS Indonesia mencatat sudah ada lebih dari 1.000 nasabah yang memanfaatkan layanan jual-beli surat berharga negara (SBN) secara daring atau e-SBN sejak Mei 2019.
Perkiraan jumlah itu disampaikan Managing Director Head of Digital Banking Group DBS Indonesia Leonardo Koesmanto. Menurutnya, rata-rata nasabah yang memanfaatkan layanan e-SBN adalah investor pemula.
“Secara jumlah orang banyak dari milenial karena aplikasi ini kan lebih yang ngambil duluan milenial. Tapi dari segi volume [transaksi] nasabah yang punya uang menaruh lebih banyak,” ujar Leonardo saat peluncuran penjualan ORI016 by Digibank, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
DBS Indonesia sejak Mei 2019 menghadirkan fitur e-SBN melalui layanan digital mereka yakni Digibank. Dengan fitur itu, nasabah bisa ikut investasi di SBN melalui aplikasi.
Saat ini DBS Indonesia juga menghadirkan fitur serupa untuk investasi ORI016. Penawaran ORI016 telah dimulai sejak 2 Oktober dan berlangaung hingga 24 Oktober.
Menurut Leonardo, nilai transaksi nasabah milenial dalam e-SBN masih sekitar 30 persen. Namun, dia yakin kedepannya nasabah segmen ini akan lebih banyak menanamkan investasi di surat berharga.
“[Rata-rata volume transaksi] Rp1 juta per nasabah karena banyak nasabah yang baru coba berinvestasi. Tapi saya lihat nantinya harapannya mereka akan investasi terus karena kan tiap bulan ada dan harapannya ticket size makin besar,” katanya.
ORI016 merupakan salah satu SBN Ritel yang ditawarkan pemerintah pada 2-24 Oktober. Dalam menjual surat berharga ini pemerintah menggandeng sejumlah bank untuk menjadi mitra.
Kupon yang ditawarkan atas pembelian ORI016 sebesar 6,8 persen. Pembayaran bunga akan dilakukan setiap bulan.
Peritel dapat membeli ORI016 dengan nilai minimal Rp1 juta hingga maksimal Rp3 miliar. ORI 016 juga dapat diperjualbelikan di pasar sekunder pasca pembayaran kupon pertama pada 15 Desember mendatang.