Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akulaku Hampir Jadi Pengendali Bank Yudha Bhakti

PT Akulaku Silvrr Indonesia kembali mempertebal kepemilikan di PT Bank Yudha Bhakti Tbk.
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti
Bank Yudha Bhakti. /bankyudhabhakti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Akulaku Silvrr Indonesia kembali mempertebal kepemilikan di PT Bank Yudha Bhakti Tbk.

Per September 2019, perusahaan finansial berbasis teknologi (tekfin) ini telah mengantongi 24,08 persen saham. Sebelumnya, per Juni 2019, Akulaku tercatat menggenggam 18,95 persen saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dihimpun Bisnis, Akulaku terus mempertebal kepemilikan sejak awal tahun.

Lebih lanjut, Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bakti Januar Arifin tidak dapat memastikan hingga akhir tahun akan ada aksi korporasi lanjutan.

Sejauh ini belum ada keputusan dari para pemegang saham mengenai rencana Akulaku menjadi pengendali emiten bank bersandi BBYB tersebut.

“Terkait Akulaku menjadi PSP [pemegang saham pengendali], pihak kami belum ada keputusan dan masih dalam pembahasan.” katanya kepada Bisnis, Rabu (9/10/2019).

Adapun meningkatnya kepemilikan Akulaku di BBYB seiring dengan tergerusnya porsi PSP. PT Gozco Capital sebagai PSP, pada Desember 2018, memiliki 42,16 persen saham bank. Per September 2019, sahamnya telah terdilusi menjadi 25,37 persen.

Begitu pula dengan PT Asabri (Persero) yang per Desember 2018 memiliki 23,89 persen saham. Pada September 2019, saham perusahaan milik negara berkurang menjadi 20,13 persen.

Mengutip keterbukaan informasi, 30 April 2019, Gozco Capital sempat melepas 320,43 juta saham dengan harga Rp338 per saham.

Setelah aksi korporasi tersebut kepemilkan saham perusahaan di Bank Yudha Bakti menjadi 28,24 persen, sedangkan Akulaku naik dari 8,95 persen menjadi 13,06 persen.

Sebelumnya Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Denny Novisar Mahmuradi menyatakan Akulaku berkomitmen menambah modal dengan nilai total hingga Rp500 miliar yang prosesnya akan dibagi dalam tiga tahap penyuntikan pada 2019.

Perusahaan tekfin yang saat ini bergerak pada bidang kredit virtual dan dagang-el ini juga menjadi pembeli siaga Penawaran Umum Terbatas (PUT) II.

BBYB dalam PUT II menerbitkan saham baru sebanyak 499,6 juta dengan nominal Rp100 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp338 per saham.

Nilai total dari saham baru tersebut sebesar Rp168,86 miliar yang berasal dari saham portepel dan akan dicatat di Bursa Efek Indonesia.

Sementara itu hingga akhir tahun ini, BBYB masih memiliki satu agenda aksi korporasi. Bank hendak menerbitkan PUT III dengan total saham baru sebanyak 3 miliar lembar atau sebanyak-banyaknya 34,63 persen dari modal ditempatkan dan disetorkan perseroan setelahnya.

Dalam keterbukaan informasi kepada pemegang saham, saham baru akan dilepas dengan nominal Rp100 per saham. Dengan demikian perusahaan akan mengantongi Rp300 miliar dana segar.

“3 miliar lembar saham pada dasarnya untuk menambah modal perseroan untuk naik kelas ke BUKU II,” kata Januar.

Seperti diketahui per Juni 2019, modal inti Bank Yudha Bhakti sebesar Rp702,75 miliar. Berdasarkan aturan Bank Indonesia, BUKU II memiliki rentang modal inti Rp1 triliun hingga Rp5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper