Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Yudha Bakti Tbk. menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perusahaan akan menerbitkan 499,6 juta saham baru yang ditawarkan dengan harga Rp338 per saham. Nilai total dari saham baru tersebut sebesar Rp168,87 miliar yang berasal dari saham portepel dan akan dicatat di Bursa Efek Indonesia.
Mengutip keterbukaan informasi, Sabtu (1/6/2019), apabila pemegang saham hanya tidak mengambil hak sepenuhnya atau sebagian, sisa saham akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya.
Namun apabila tidak ada pemegang saham lain yang hendak mengambil lebih dari haknya, PT Akulaku Silvrr Indonesia akan menjadi pembeli siaga dengan hrga pelaksanaan Rp338 per saham.
Corporate Secretary BBYB Andriyana Muchyana seluruh saham baru itu akan diserap oleh Akulaku. Dengan demikian nantinya Akulaku akan menjadi pemilik 20,11% saham emiten bersandi BBYB ini. Pemegang saham lain yang tidak mengambil jatah sesuai HMETD akan terdilusi sebesar 8,11%.
Berdasarkan laporan BBYB kepada Bursa Efek Indonesia, per 30 April 2019, Gozco Capital menggenggam 28,24% saham. Kemudian PT Asabri (Persero) dan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha, masing-masing, memiliki 21,91% dan 5,45%. Selebihnya dimiliki oleh publik dengan kepemilikan kurang dari 5% sebanyak 31,34%.
Gozco Capital dan Asabri selaku pemegang saham utama perseroan, dalam prospektus, tidak akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya. Perusaahaan mengalihkan seluruh HMETD yang dimiliki kepada mekanisme pasar melalui Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan prospektus yang diterbikan oleh BBYB, PUT telah berlaku efektif per tanggal 28 Mei 2019. Perdagangan HMETD di pasar reguler akan berkahir pada 13 Juni 2019, sedangkan di pasar tunai 17 Juni 2019. Sementara itu perdagangan saham tanpa HMETD di pasar reguler dan negosiasi akan dimulai pada 14 Juni 2019 dan di pasar tunai 18 Juni 2019.