Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Jokowi memberikan catatan khusus kepada industri perbankan di Tanah Air, mulai dari inklusi keuangan, pembiayaan, hingga suku bunga.
Pertama, Jokowi meminta sektor keuangan, termasuk perbankan, untuk fokus mem-back-up ke sektor-sektor yang menjadi agenda besar negara, seperti pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
"Sudah disampaikan ke BKPM juga, jika ada investasi, berikan pertama ke swasta, jika swasta tidak siap, berikan ke BUMN, jika tidak mau baru diambil pemerintah lewat APBN. Tapi, backup dari sektor keuangan sangat penting sekali dalam menjalankan agenda utama negara," katanya dalam pembukaan acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019, Rabu (6/11/2019).
Kedua, Jokowi meminta perhatian dan upaya dari sektor perbankan secara serius untuk meningkatkan inkluasi keuangan. Dalam hal ini, sektor perbankan harus lebih gencar menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ketiga, sektor perbankan diminta memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit dalam merespon pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang telah dilakukan sejak Juli lalu sebesar menjadi 5%.
"Saya mengajak memikirkan untuk secara serius menurunkan suku bunga kredit. BI rate sudah turun, bank belum. Saya tunggu," tuturnya.
Keempat, Jokowi menyebut sektor jasa keuangan harus bersiap dalam menghadapi persaingan yang semakin sengit, utamanya di era digitalisasi saat ini. Imbuhnya, sistem pembayan digital harus terus dikembangkan, serta sektor perbankan dan non-bank diminta untuk menjalin kolaborasi.