Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. bakal agresif meningkatkan portofolio dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini. Hal itu utamanya terkait dengan ketersediaan likuiditas untuk menjaga ekspansi bisnis.
Direktur Konsumer Lani Darmawan mengatakan bahwa sepanjang 2019, CIMB Niaga membukukan pertumbuhan dana masyarakat sekitar 3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Tabungan tumbuh cukup kuat atau 9% yoy. Pada periode yang sama deposito sengaja diturunkan karena guna mengurangi beban dana.
Pada tahun ini, bank masih mengejar pertumbuhan DPK dengan menggenjot dana murah (current account savings account/CASA). “Kami tidak mengerem DPK. Kami menargetkan [DPK] tumbuh sekitar 10% yoy,” kata Lani kepada Bisnis, Jumat (10/1/2020).
Pada tahun ini pun tabungan dan giro akan menjadi kunci pertumbuhan dana konvensional bank. Emiten berkode BNGA ini memproyeksikan CASA akan tumbuh sekitar 12% yoy. Dengan demikian bank yang 91,48$ sahamnya dimiliki oleh CIMB Group Holding Berhad Malaysia ini akan menjaga rasio CASA sekitar 55% hingga 56%.
Per September 2019, rasio likuiditas naik cukup signifikan. Pada triwulan ketiga tahun lalu itu rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) naik 658 basis poin (bps) menjadi 99,02%.
Sebelumnya, Presiden Direktur Cimb Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan bahwa pada tahun ini pertumbuhan DPK industri perbankan Tanah Air tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.
Pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Bank Nasional (Perbanas) ini memperkirakan industri akan menutup 2019 dengan pertumbuhan DPK sekitar 6% hingga 8% secara tahunan.