Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. akan memperluas ekspansi bisnis internasional dengan menambah kantor cabang di luar negeri.
Direktur Tresuri dan Internasional BNI Bob Tyasika Ananta menyatakan, perseroan melihat adanya prospek bisnis di kawasan Indochina, sehingga mempertimbangkan penambahan kantor cabang di Kamboja dan Vietnam. Namun, rencana tersebut tidak akan direalisasikan dalam waktu dekat.
"Kami kan punya outlet di Myanmar, sebetulnya yang mau ditangkap bisnis dengan Indochina. Itu yang akan kami review, apakah perlu di sana atau negara lain di Vietnam atau Kamboja," katanya, Rabu (22/1/2019).
Adapun, penambahan kantor cabang tersebut direncanakan lantaran bisnis internasional perseroan tumbuh agresif dan mampu menopang pertumbuhan kinerja BNI di tahun 2019.
Kredit yang disalurkan melalui kantor BNI cabang luar negeri tumbuh 9,9% secara tahunan yaitu dari Rp38,59 triliun pada tahun 2018 menjadi Rp42,39 triliun pada akhir tahun 2019.
Dari sisi pendanaan, disebutkan kantor-kantor BNI cabang luar negeri semakin mandiri karena ketergantungan pendanaan dari kantor pusat semakin menurun.
Sebelum tahun 2014, 80% sumber pendanaan kantor BNI cabang luar negeri masih berasal dari kantor pusat di Jakarta. Pada tahun 2019, tinggal 40%
Di samping itu, pelayanan digital oleh kantor BNI cabang luar negeri juga turut menyumbang Fee Based Income (FBI) perseroan secara signifikan, yaitu sebesar 27,4% dari total non interest income BNI.