Bisnis.com, JAKARTA -- PT Taspen (Persero) menjadi salah satu objek panitia kerja (Panja) DPR RI di tengah merebaknya kasus gagal bayar PT Jiwasraya, turunnya investasi PT Asabri maupun permasalahan di Muamalat.
Direktur Utama Taspen, A.N.S. Kosasih menyebutkan pihaknya siap menjelaskan kebijakan investasi yang dijalankan perusahaan. Berbeda dengan anggapan di tengah masyarakat dimana Taspen mengalami permasalahan dalam investasi, ia menyebutkan investasi yang mereka lakukan pada 2019 justru tumbuh di atas industri.
"PT Taspen (Persero) membukukan laba bersih Rp 388,24 miliar pada 2019. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 116,69 miliar jika dibandingkan dengan laba 2018 sebesar Rp 271,55 miliar atau naik sebesar 42,97 persen secara year on year," kata Kosasih dalam paparan kinerja 2019 di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Selain kinerja yang membaik, Kosasih juga memastikan pihaknya tidak menempatkan investasi saham pada saham gorengan seperti yang terjadi pada Jiwasraya dan Asabri.
Lalu emiten apa saja yang digenggam Taspen dalam 5 tahun terakhir? Berikut datanya:
1. BBCA : Bank Central Asia
2. BBRI : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
3. TLKM : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
4. BMRI : PT Bank Mandiri (Persero)
5. UNVR : PT Unilever Indonesia
6. ASII : PT Astra International
7. HMSP : PT HM Sampoerna
8. BBNI : PT Bank Negara Indonesia (Persero)
9. ICBP : PT Indofood CBP
10. GGRM : PT Gudang Garam
11. UNTR : PT United Tractors
12. KLBF : PT Kalbe Farma
13. SMGR : PT Semen Indonesia (Persero)
14. INTP : PT Indocement Tunggal Prakarsa
15. INDF : PT Indofood Sukses Makmur
16. PGAS : PT Perusahaan Gas Negara
17. ADRO : PT Adaro Energy
18. MYOR : PT Mayora Indah
19. JSMR : PT Jasa Marga (Persero)
20. PTBA : PT Bukit Asam
21. AALI : PT Astra Agro Lestari
22. PWON : PT Pakuwon Jati
23. BSDE : PT Bumi Serpong Damai
24. BBTN : PT Bank Tabungan Negara (Persero)
25. SCMA : PT Surya Citra Media
26. ANTM : PT Aneka Tambang
27. WSKT : PT Waskita Karya (Persero)
28. CTRA : PT Ciputra Development 1
29. WIKA : PT Wijaya Karya (Persero)
30. MAPI PT Mitra Adiperkasa
31. GIAA : PT Garuda Indonesia (Persero)
32. BJTM : PT BPD Jawa Timur
33. LSIP PT PP London Sumatra Indonesia
34. PTPP : PT Pembangunan Perumahan (Persero)
35. WSBP : PT Waskita Beton Precast
36. TINS : PT Timah
37. BWPT : PT Eagle High Plantations
38. GMFI : PT Garuda Maintenance Facility
39. SGRO PT Sampoerna Agro
40. ADHI PT Adhi Karya (Persero)
41. WTON PT Wijaya Karya Beton
42. HRUM : PT Harum Energy
43. WEGE : PT Wijaya Karya Bangunan Gedung 2.929 - 0,00%
44. PPRE : PT PP Presisi
45. BEST : PT Bekasi Fajar Industrial Estate
46. ISSP : PT Steel Pipe Industry
47. IPCM : PT Jasa Armada Indonesia
48. ERAA : Erajaya Swasembada
49. KRAS : PT Krakatau Steel
50. PPRO PT PP Properti Tbk
51. SMBR Semen Baturaja
Direktur Utama Taspen, A.N.S. Kosasih menyebutkan pihaknya siap menjelaskan kebijakan investasi yang dijalankan perusahaan. Berbeda dengan anggapan di tengah masyarakat dimana Taspen mengalami permasalahan dalam investasi, ia menyebutkan investasi yang mereka lakukan pada 2019 justru tumbuh di atas industri.
"PT Taspen (Persero) membukukan laba bersih Rp 388,24 miliar pada 2019. Angka tersebut meningkat sebesar Rp 116,69 miliar jika dibandingkan dengan laba 2018 sebesar Rp 271,55 miliar atau naik sebesar 42,97 persen secara year on year," kata Kosasih dalam paparan kinerja 2019 di Jakarta, Senin (27/1/2020).
Selain kinerja yang membaik, Kosasih juga memastikan pihaknya tidak menempatkan investasi saham pada saham gorengan seperti yang terjadi pada Jiwasraya dan Asabri.
Lalu emiten apa saja yang digenggam Taspen dalam 5 tahun terakhir? Berikut datanya:
1. BBCA : Bank Central Asia
2. BBRI : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
3. TLKM : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
4. BMRI : PT Bank Mandiri (Persero)
5. UNVR : PT Unilever Indonesia
6. ASII : PT Astra International
7. HMSP : PT HM Sampoerna
8. BBNI : PT Bank Negara Indonesia (Persero)
9. ICBP : PT Indofood CBP
10. GGRM : PT Gudang Garam
11. UNTR : PT United Tractors
12. KLBF : PT Kalbe Farma
13. SMGR : PT Semen Indonesia (Persero)
14. INTP : PT Indocement Tunggal Prakarsa
15. INDF : PT Indofood Sukses Makmur
16. PGAS : PT Perusahaan Gas Negara
17. ADRO : PT Adaro Energy
18. MYOR : PT Mayora Indah
19. JSMR : PT Jasa Marga (Persero)
20. PTBA : PT Bukit Asam
21. AALI : PT Astra Agro Lestari
22. PWON : PT Pakuwon Jati
23. BSDE : PT Bumi Serpong Damai
24. BBTN : PT Bank Tabungan Negara (Persero)
25. SCMA : PT Surya Citra Media
26. ANTM : PT Aneka Tambang
27. WSKT : PT Waskita Karya (Persero)
28. CTRA : PT Ciputra Development 1
29. WIKA : PT Wijaya Karya (Persero)
30. MAPI PT Mitra Adiperkasa
31. GIAA : PT Garuda Indonesia (Persero)
32. BJTM : PT BPD Jawa Timur
33. LSIP PT PP London Sumatra Indonesia
34. PTPP : PT Pembangunan Perumahan (Persero)
35. WSBP : PT Waskita Beton Precast
36. TINS : PT Timah
37. BWPT : PT Eagle High Plantations
38. GMFI : PT Garuda Maintenance Facility
39. SGRO PT Sampoerna Agro
40. ADHI PT Adhi Karya (Persero)
41. WTON PT Wijaya Karya Beton
42. HRUM : PT Harum Energy
43. WEGE : PT Wijaya Karya Bangunan Gedung 2.929 - 0,00%
44. PPRE : PT PP Presisi
45. BEST : PT Bekasi Fajar Industrial Estate
46. ISSP : PT Steel Pipe Industry
47. IPCM : PT Jasa Armada Indonesia
48. ERAA : Erajaya Swasembada
49. KRAS : PT Krakatau Steel
50. PPRO PT PP Properti Tbk
51. SMBR Semen Baturaja