Bisnis.com, JAKARTA – Layanan dalam jaringan dipercaya menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi Indonesia.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan pertumbuhan dagang elektronik terhadap ritel meningkat dua kali lipat dalam 4 tahun terakhir. Kontribusi ekonomi ini tumbuh dari 7,4 persen pada 2015 menjadi sebesar 14,1 persen di 2019. Hal yang sama juga terjadi dalam pembayaran digital, tercatat layanan ini naik rata-rata sebesar 13,3 persen.
"Teknologi digital mulai mengubah perdagangan ritel menjadi e-commerce. Digitalisasi juga merambah ke sektor pendidikan. Inovasi di dunia keuangan telah memunculkan perkembangan teknologi finansial, asuransi, wealth management, hingga crowd funding yang pesat," kata Filianingsih dalam acara seminar nasional Peran Transaksi Elektronis terhadap Perekonomian Indonesia, Selasa (11/2/2020).
Filianingsih memaparkan meningkatnya penggunaan layanan digital tidak terlepas dari kemajuan teknologi, keinginan pelanggan untuk merasakan hal baru, dan bertumbuhnya jumlah pelaku bisnis.
Menurutnya, teknologi digital telah hadir di setiap sendi kehidupan, baik bagi individu maupun korporasi. Fenomena ini muncul sebagai efek berganda yang digerakan oleh IoT (internet of things), AI (Artificial Intelegence), dan money machine learning.
Lompatan teknologi ini disambut dengan demografi di Tanah Air yang didominasi generasi Y dan Z. Mereka yang semenjak lahir menjadikan internet sebagai bagian kehidupan sehari-hari.
Baca Juga
Dampaknya, era digital melahirkan sebuah konektivitas tanpa batas melalui piranti elektornik. Untuk itu perusahaan harus memberikan pengalaman untuk membangkitkan loyalitas konsumen. Sementarara penambahan pemain baru dalam ekosistem ekonomi digitas ditopang oleh industri keuangan nonbank. Layanan keuangan ini terus tumbuh besar sekaligus mengubah tatanan sektor keuangan.
"Pelaku non bank mulai merambah sistem pembayaran yang selama ini dominasi oleh bank. Peran non bank menguat, dari perusahaan rintisan sampai perusahaan teknologi raksasa. Ini didukung oleh perluasan sistem end-to end. Yang bisa bersaing [dalam ekonomi digital] adalah mereka yang mempersiapkan sistem ini [end to end]," jelasnya.