Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) melakukan relokasi Kantor Cabang Jakarta Kuningan untuk memaksimalkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel).
Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan dengan memindahkan layanan ini maka fokus perusahaan untuk mengembalikan hakikat sebagai bank tabungan dapat tercipta. Perusahaan akan menciptakan banyak inovasi untuk menjemput simpanan dari masyarakat.
“Dengan relokasi ini, kami berupaya memberikan layanan dan menghimpun dana masyarakat yang tinggal maupun bekerja di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan,” jelas Pahala di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Pahala menyebutkan berdasarkan hasil kajian, wilayah perkantoran serta pemukiman tempat cabang baru ditempatkan memiliki potensi ekonomi yang besar sejalan.
Bank BTN melakukan pemindahan Kantor Cabang Jakarta Kuningan yang semula berada di Gedung Wisma Budi ke lokasi baru yakni Tower Plaza BP Jamsostek Lantai 1, 2, dan 9, Jalan H. R. Rasuna Said Kav. 112 Blok B, Jakarta Selatan. Kantor baru tersebut juga menawarkan fasilitas smart branch dengan berbagai kemudahan teknologi bagi para nasabah dan debitur Bank BTN.
Pahala menambahkan kawasan perkantoran ini juga akan menyatu dengan kawasan beriorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) yang menjadi pusat akses pelaju ibu kota termasuk di kawasan Kuningan. Dengan potensi mobilitas yang tinggi tersebut, ia meyakini tabungan nasabah ritel kaum urban hingga dana korporasi dapat diraih perusahaan.
Adapun, Bank BTN Cabang Jakarta Kuningan ini menaungi 8 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Kas, dan 1 Payment Point. Dengan cakupan tersebut, hingga akhir Desember 2019, Bank BTN Cabang Kuningan telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp37,2 triliun.
Jaringan kantor di Jakarta Selatan ini juga tercatat menyalurkan kredit senilai Rp9,55 triliun per Desember 2019. Dengan kinerja tersebut, Bank BTN Kantor Cabang Jakarta Kuningan mencatatkan aset sebesar Rp38,23 triliun pada Kuartal IV/2019.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) pun menunjukkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di wilayah Jakarta Selatan cukup tinggi. BPS merekam dalam daerah kota administrasi Jakarta Selatan pada 2019 memiliki pendapatan rata-rata per kapita sebesar Rp261,58 juta.
