Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Jiwasraya, Pemerintah Ungkap Ada Subholding dalam Holding Asuransi

Jiwasraya akan dikeluarkan dari anggota holding.
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta. Bisnis/Abdurahman
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta. Bisnis/Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah membentuk dua perusahaan asuransi jiwa baru yang sehat yakni PT Asuransi Jiwasraya Putra dan Nusantara Life sebagai upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi.

Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menjelaskan bahwa pembentukan perusahaan asuransi jiwa baru tersebut diinisiasi oleh Kementerian BUMN. Selain itu, pemerintah pun tengah merampungkan kajian pembentukan sub holding sembari membentuk holding asuransi dan penjaminan.

"Kami diminta kemarin nanti setelah ada sesuatu yang baru, apakah nanti sub holding dan sebagainya, itu membuat asuransi milik pemerintah menjadi asuransi besar. Jadi jangan sekadar penyelamatan [Jiwasraya], harus lebih, ada harapan baru sehingga nanti jadi andalan," ujar Arya pada Senin (9/3/2020).

Arya menjelaskan bahwa rencana-rencana itu dimatangkan dalam rapat Kementerian BUMN bersama Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Dia menjelaskan entitas baru tersebut direncanakan untuk membeli aset-aset Jiwasraya agar membantu proses penyehatan. Langkah tersebut diambil karena penjualan aset kepada pihak umum dinilai akan memerlukan waktu, sementara Jiwasraya sedang membutuhkan uang dalam waktu cepat.

"Yang pasti Jiwasraya tidak akan masuk ke dalam sub holding," ujar dia.

Adapun, sumber dana dari pembentukan perusahaan baru dan sub holding tersebut menurutnya akan berasal dari holding asuransi. Selain itu, Kementerian BUMN pun akan mendorong perusahaan-perusahaan BUMN lain untuk membantu pendanaan melalui kepemilikan saham.

Arya pun menjelaskan bahwa terdapat potensi sumber dana lain bagi perusahaan baru dan sub holding, yakni dengan menggarap bisnis di perusahaan-perusahaan BUMN, seperti pengelolaan dana pensiun dan asuransi kumpulan.

Dia tidak menjelaskan lebih detil mengenai teknis penggarapan potensi sumber dana tersebut dan irisannya dengan bisnis Jiwasraya. Seperti diketahui, saat ini Jiwasraya turut mengelola dana pensiun dari karyawan-karyawan perusahaan BUMN.

Penjelasan Arya tersebut sejalan dengan rencana pemerintah untuk membuat NewCo atau perusahaan asuransi yang digadang-gadang akan membantu penyehatan Jiwasraya. Wakil Menteri BUMN Katika Wirjoatmodjo menyatakan bahwa NewCo itu bernama Nusantara Life.

"Iya benar ada perusahaan baru menjadi anggota holding, Nusantara Life," ujar Tiko kepada Bisnis, Jumat (28/2/2020).

Meskipun begitu, Arya belum dapat memastikan bahwa perusahaan asuransi jiwa baru atau sub holding yang sedang disiapkan pemerintah itu merupakan Nusantara Life. Hal tersebut menurutnya baru dapat dipastikan setelah terdapat keputusan dari rapat bersama DPR.

Arya menjelaskan bahwa pada masa akhir reses, pihaknya akan mengikuti rapat gabungan bersama Panja Komisi VI, Komisi XI, dan Komisi III DPR untuk membahas langkah penyelesaian masalah Jiwasraya.

Arya menjelaskan bahwa Kementerian BUMN memiliki pengalaman dalam menyehatkan perusahaan perbankan yang bermasalah. Sejumlah bank yang hancur disatukan menjadi entitas baru, salah satunya menjadi Bank Mandiri. Pengalaman tersebut menjadi pegangan DPR menuntut Kementerian BUMN agar dapat mencari solusi untuk menyehatkan Jiwasraya dan membuat entitas perusahaan asuransi milik pemerintah yang kuat.

"Bank Mandiri itu kan dari bank-bank yang sudah collaps, disatukan, dan sekarang termasuk bank andalannya pemerintah. Nah, mereka [DPR] juga mengharapkan kami membuat solusi yang ke sana arahnya, tidak berhenti di penyelesaian Jiwasraya," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper