Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Finance Bidik Pembiayaan Naik Hingga 30 Persen

Sepanjang ahun lalu penyaluran pembiayaan CIMB Niaga Finance mencapai hampir Rp4 triliun.
Direktur CIMB Niaga Finance (dari kiri-kanan) Antonius Herdaru (Chief of Credit & Risk), Danis V Bimawan (Collection & Recovery Director), Ristiawan (President Director), M Imron Rosyadi Nur (Finance & Strategy director), dan Kurniawan Kartawinata (Sales & Acquisition Director) setelah peluncuran logo baru perusahaan di Jakarta, Senin (9/3/2020) / Bisnis - Arif Gunawan
Direktur CIMB Niaga Finance (dari kiri-kanan) Antonius Herdaru (Chief of Credit & Risk), Danis V Bimawan (Collection & Recovery Director), Ristiawan (President Director), M Imron Rosyadi Nur (Finance & Strategy director), dan Kurniawan Kartawinata (Sales & Acquisition Director) setelah peluncuran logo baru perusahaan di Jakarta, Senin (9/3/2020) / Bisnis - Arif Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -  PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance) menargetkan pembiayaan tahun ini naik hingga 30 persen. Sejumlah strategi sudah disiapkan, termasuk perluasan segmentasi pembiayaan.

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman menjelaskan tahun lalu penyaluran pembiayaan pihaknya mencapai hampir Rp4 triliun.

"Tahun lalu pembiayaan kami hampir Rp4 triliun, untuk tahun ini targetnya tumbuh double digit. Harapannya naik 20 persen  sampai 30 persen ya tahun ini," ujarnya usai peluncuran aplikasi CNAF Mobile, Senin (9/3/2020).

Untuk mencapai target bisnis tersebut, pihaknya telah melakukan rebranding perseroan dari sebelumnya CIMB Niaga Auto Finance menjadi CIMB Niaga Finance.

Proses rebranding sudah dilakukan sejak tahun lalu, berupa pengajuan izin perubahan logo lama ke logo baru, sehingga semakin identik dengan simbol induk usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Dengan perubahan logo ini, pihaknya akan memperluas segmentasi pembiayaan tidak hanya di sektor otomotif, tetapi juga ke sektor produktif seperti pembiayaan investasi dan modal kerja.

Meski demikian, pembiayaan yang disalurkan itu masih berkaitan dengan bisnis pendukung di sektor otomotif.

"Misalnya kami salurkan kredit financing untuk dealer yang ingin ekspansi. Lalu pembiayaan modal kerja seperti pembiayaan dalam pengembangan bengkel mobil," ujarnya.

Dari pembiayaan produktif ini, pihaknya menargetkan kontribusi sekitar 10 persen hingga 15 persen dari total portofolio pembiayaan pada 2020.

Setelah akhir tahun, pihaknya akan melakukan evaluasi, apakah keputusan perluasan tersebut berdampak positif sehingga perlu didorong, atau dievaluasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper