Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Bali menargetkan pertumbuhan laba sebesar 5,11 persen pada tahun ini.
Pada tahun sebelumnya, perseroan membukukan keuntungan senilai Rp569,858 miliar.
Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan pada tahun ini pihaknya menargetkan laba minimal senilai Rp599 miliar dengan pertumbuhan kredit 10 persen dan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11 persen.
Peningkatan laba tersebut juga akan didapat dari pertumbuhaan fee base income. Perseroan juga menjaga rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) maksimum 70 persen.
Adapun, laba BPD Bali sepanjang 2019 ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh 11,90 persen menjadi Rp18,405 triliun. Likuditas BPD Bali pada 2019 sebagian besar didukung oleh dana murah dengan porsi 64 persen dari total DPK.
Menurutnya, peningkatan porsi dana murah tersebut ikut mendukung pertumbuhan laba pada tahun ini. "Termasuk menjaga kualitas NPL 2,61 persen dan peningkatan fee base income," katanya kepada Bisnis, Kamis (12/3/2020).
Selain meningkatkan pertumbuhan dan menjaga NPL, rasio BOPO BPD Bali terjaga di angka 70,87 persen. Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) BPD Bali pada 2019 menurun tipis dibandingkan tahun sebelumnya.
Rasio NIM BPD Bali pada 2019 adalah sebesar 6,88 persen, sedangkan pada 2018 sebesar 7,10 persen. Rasio kredit terhadap DPK atau loan to deposit ratio (LDR) BPD meningkat tipis dari 91,22 persen pada 2018 menjadi 91,72 persen pada 2019.
"Kredit KUR hampir Rp945 miliar, kredit poduktif lain serta kredit konsumer. Porsi kredit produktif hampir 43 persen dan UMKM hampir 37 persen," katanya.