Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jeli Lihat Peluang, Aset Masih Bisa Tumbuh Tahun Ini

Pertumbuhan aset tahun ini masih dapat terjadi karena ditopang oleh kredit yang tetap bertumbuh, meskipun tak sebesar tahun-tahun sebelumnya
Nasabah bertransaksi di Galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jakarta, Minggu (29/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Nasabah bertransaksi di Galeri Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Jakarta, Minggu (29/7/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan aset perbankan pada tahun ini sangat dipengaruhi oleh strategi masing-masing bank dalam melihat peluang di tengah dampak virus corona (covid-19).

Bisnis mencatat aset sejumlah bank besar dalam beberapa tahun terkahir terus mengalami pertumbuhan. PT Bank Central Asia Tbk., misalnya tercatat terus mengalami pertumbuhan aset pada lima tahun terakhir. Pada 2019, aset BBCA tumbuh 11,42 persen menjadi Rp919 triliun dari Rp824,8 triliun.

Selain itu, Bank Mandiri juga tercatat mengalami pertumbuhan aset. Pada 2019, aset Bank Mandiri tumbuh 9,6 persen menjadi Rp1.318 triliun. Aset Bank BUMN tersebut pada 2018 adalah senilai Rp1.202 triliun.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual menilai pertumbuhan aset tahun ini masih dapat terjadi karena ditopang oleh kredit yang tetap bertumbuh. Meskipun, pertumbuhan kredit tersebut akan lemah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Hanya saja, pertumbuhan aset tidak hanya dinilai dari penyaluran kredit, tetapi juga kualitas yang disalurkan. Pasalnya, semakin tinggi rasio kredit bermasalah, maka aset bisa tergurus karena sebagian dari modal harus disisihkan untuk melakukan pencadangan.

"Kalau modal turun, aset turun, ini makanya dilematis juga dalam kondisi sekarang perlu dilihat juga," katanya kepada Bisnis, Selasa (24/3/2020).

Menurutnya, setiap bank memiliki strategi masing-masing dalam meningkatkan pertumbuhan aset. Industri perbankan harus jeli dalam melihat peluang dan menyusun outlook pemulihan kinerja perekonomian.

"Kalau dia melihat pemulihan cepat, dia mendorong kredit. Ini tergantung strategi masing-masing bank, dan juga bagaimana melihat kualitas, kalau bermasalah aset turun juga pada akhirnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper