Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Naik 79 Persen, Avrist Perkuat Lini Asuransi Kumpulan

EBD Avrist Assurance menduduki posisi keenam di industri asuransi Indonesia senilai Rp270 miliar.
Direktur PT Avrist Assurance Anna Leonita (dari kiri), Direktur Yasuo Sato, Direktur Setyana Putra, Direktur Kan Tak Ho, dan Pemegang Saham  Aryadna Harmainy Diah berpose di booth Safe and Sound Corner pada ajang Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur PT Avrist Assurance Anna Leonita (dari kiri), Direktur Yasuo Sato, Direktur Setyana Putra, Direktur Kan Tak Ho, dan Pemegang Saham Aryadna Harmainy Diah berpose di booth Safe and Sound Corner pada ajang Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Avrist Assurance (Avrist Assurance) fokus memperluas kemitraan dan meningkatkan kualitas pelayanan jalur distribusi employee benefits division (EBD), yang merupakan jalur distribusi yang menangani asuransi kumpulan.

Jalur distribusi kumpulan ini fokus menawarkan program asuransi yang berhubungan dengan business to business (B2B) bagi perusahaan. Lewat produk EBD Avrist Assurance, perusahaan atau lembaga dapat memberikan perlindungan dan nilai tambah bagi karyawan.

“Kami menyadari bahwa karyawan adalah bagian penting dari perusahaan yang harus diberi perlindungan, salah satunya dengan Program EBD Avrist Assurance. Program tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan akan perlindungan bagi karyawannya,” ujar J. Alvin Panjaitan, Head of Employee Benefit Division Avrist Assurance, Rabu (8/4/2020).

Hingga kini, Avrist Assurance menjadi salah satu pemain terbesar di industri dalam mengarap bisnis EBD.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) indikator penjualan annual premium equivalent (APE) pada 2019 (unaudited), EBD Avrist Assurance menduduki posisi ke-6 di industri asuransi Indonesia senilai Rp270 miliar.  Angka ini meningkat 79 persen secara tahunan atau year on year dibandingkan dengan Rp151 miliar pada 2018.

Sementara, kinerja Avrist Assurance pada kuartal IV/2019 (unaudited) menunjukkan kenaikan peringkat berdasarkan APE, dari posisi 25 ke 21 secara industri.

Pada 2019, APE Avrist Assurance mencapai Rp752 miliar, melonjak 107 persen dibandingkan dengan APE pada 2018 senilai Rp363 miliar.

Pertumbuhan positif ini merupakan hasil kontribusi dari jalur distribusi keagenan atau agency sebesar 23 persen, bancassurance 30 persen, dan EBD sebesar 36 persen.

Selain itu, Avrist Assurance masih sangat sehat dan kuat, tecermin dari tingkat rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) di level 428 persen. Angka ini masih di atas modal minimum yang disyaratkan oleh OJK yakni sebesar 120 persen.

Alvin mengatakan kebutuhan proteksi karyawan perusahaan di kota besar tentunya berbeda dengan di daerah pertambangan. Oleh sebab itu, besaran dari premi dan uang pertanggungan dari masing-masing perusahaan dapat disesuaikan.

Adapun, Avrist Assurance menawarkan lima kategori produk pada jalur distribusi EBD.

Pertama, asuransi kesehatan kelompok (group health service) mencakup rawat jalan, rawat inap dan pembedahan, perawatan kehamilan dan persalinan, perawatan gigi hingga kacamata. Program ini dapat diberikan untuk karyawan maupun keluarganya meliputi suami atau isteri dan anak, sesuai kebutuhan masing-masing perusahaan.

Kedua, asuransi jiwa (group term life) mencakup pertanggungan jiwa yang menyebabkan peserta yang terdaftar meninggal dunia, baik yang disebabkan karena sakit maupun kecelakaan. Sebagai aset perusahaan, program ini diberikan untuk karyawan. Juga memberikan jaminan perlindungan bagi ahli warisnya.

Ketiga, asuransi kecelakaan (personal accident) mencakup pertanggungan yang disebabkan karena kecelakaan dan cidera. Program ini diberikan kepada karyawan untuk melindungi diri dari risiko cidera maupun kecelakaan baik selama jam kerja maupun di luar jam kerja.

Keempat, asuransi cacat total tetap (total permanent disability) mencakup pertanggungan jika karyawan mengalami cacat total tetap, yang berakibat ketidakmampuan dalam melakukan suatu pekerjaan atau keahlian atau memegang suatu jabatan untuk memperoleh penghasilan, gaji, upah atau kompensasi.

Kelima, asuransi penyakit kritis (critical illness) mencakup 36 penyakit kritis yang dideteksi pertama kali atau terdeteksi di awal. Manfaat asuransi di atas memberikan perlindungan 24 jam di mana saja, baik saat bekerja maupun di luar jam kerja.

Manfaat perlindungan tersebut dapat dilakukan di lebih dari 900 rumah sakit rekanan Avrist Assurance di seluruh Indonesia. Juga di Sime Darby Medical Hospital, Malaysia dan SMG International Partners, Singapura dengan sistem pembayaran nontunai atau cashless.

Selain dari kedua rumah sakit tersebut, perawatan di rumah sakit luar negeri dapat dilakukan melalui sitem reimbursement.

Avrist Assurance juga bermitra dengan Third Party Administration AdMedika dan Fullerton yang memiliki rekanan Rumah Sakit dan klinik lebih dari 1.800 tersebar di berbagai daerah.

Juga berekanan dengan Optic Seis dan Optik Tunggal yang memiliki lebih dari 2.255 outlet dengan sistem pembayarannya secara cashless.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper