Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2020, BFI Finance Salurkan Pembiayaan Rp4 Triliun

PT BFI Finance Indonesia (BFIN) menyatakan perseroan sudah menyalurkan total pembiayaan sekitar Rp4 triliun sepanjang kuartal I/2020.
Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono (kanan)  didampingi Direktur Pemasaran Sutadi memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (14/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono (kanan) didampingi Direktur Pemasaran Sutadi memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (14/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA-PT BFI Finance Indonesia (BFIN) menyatakan perseroan sudah menyalurkan total pembiayaan sekitar Rp4 triliun sepanjang kuartal I/2020.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menjelaskan, pada Maret lalu nilai pembiayaan yang dikucurkan mencapai Rp1 triliun. “Di bulan Maret Rp1 triliun, sedangkan Januari-Februari itu sekitar Rp3 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (9/4/2020).

Nilai pembiayaan pada bulan Maret, kata Sudjono, mengalami penurunan karena pihaknya sudah melakukan pengetatan atau lebih selektif dalam penyaluran kredit. Hal itu dilakukan perseroan sebagai langkah antisipasi dari dampak COVID-19 terhadap ekonomi nasional yang menyebabkan turunnya penjualan di sektor otomotif.

Sementara itu terkait kebijakan sejumlah pabrikan yang menghentikan produksi mobil dan motor, dinilai tidak akan berdampak besar pada kinerja BFI Finance. “Nggak terganggu, karena stok di showroom juga masih banyak,” ujarnya singkat.

Sebelumnya BFI Finance mencatat pendapatan sepanjang 2019 lalu mencapai Rp5,2 triliun, atau naik 4,4 persen dibandingkan dengan akhir 2018 yang senilai Rp5,01 triliun. Total piutang pembiayaan tahun lalu BFI Finance mencapai Rp4,99 triliun, tumbuh 2,08 persen secara tahunan dibandingkan akhir 2018 yang senilai Rp4,89 triliun.

Sementara itu, beban perusahaan mencapai Rp4,14 triliun atau naik 30,5 persen dari posisi Rp3,17 triliun di akhir 2018. Kenaikan biaya operasional yang signifikan ini karena harus melakukan penyelesaian kasus sengketa hukum dengan eks pemegang saham BFI.

Proses yang berlangsung sejak awal 2000 tersebut telah dicatat seluruh biayanya pada 2019, sehingga diharapkan ke depannya perusahaan dapat tumbuh lebih sehat tanpa terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper