Bisnis.com, JAKARTA – Kendati sempat tumbuh positif pada bulan pertama tahun ini, kinerja kartu kredit perbankan diperkirakan akan tertekan mulai kuartal kedua dan berdampak ke pertumbuhan secara tahunan.
Direktur Consumer Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk. Lani Darmawan mengatakan perseroan tidak akan terlalu agresif menggenjot produk kartu kreditnya tahun ini karena epidemi virus corona (COVID-19).
“Pada kuartal I/2020, kami masih tumbuh di atas 10 persen, karena dampak epidemi virus corona baru akan terlihat di kuartal kedua tahun ini. Produk kartu kredit pasti terdampak, kami sedang hitung untuk target penurunannya. Tapi belum formal target saat ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020).
Lani menjelaskan, perseroan mengandalkan belanja wisata baik kuliner maupun perjalanan untuk mendongrak kinerja kartu kredit.
Namun, peningkatan kekhawatiran masyarakat di akhir kuartal pertama ditambahnya adanya kebijakan karantina wilayah di beberapa daerah untuk menekan penyebaran COVID-19, belanja tersebut langsung menurun. Hal ini tentunya berdampak negatif pada bisnis kartu kredit.
“Paling kalau ada yang masih bisa tumbuh itu dari belanja groceries debitur kami, tetapi itu tidak terlalu besar,” ujarnya.
Baca Juga
Namun, Lani pun berharap epidemi ini cepat berakhir, sehingga momentum pertumbuhan kartu kredit masih bisa ditutupi saat animo liburan akhir tahun membaik.
Sebelum merebaknya COVID-19, CIMB Niaga membidik bisnis kartu kredit tahun ini dapat tumbuh di kisaran 12% -15% secara tahunan.
Adapun, pada 2019, perseroan mencatat nilai transaksi dan portofolio kartu kredit tumbuh sebesar 11% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pertumbuhan kinerja kartu kredit itu disertai dengan kualitas kredit yang terjaga, di mana posisi rasio NPL tercatat di bawah 2%.