Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Covid-19, Bank Masih Rajin Kucurkan KUR ke Sektor Ini

Industri perbankan memang masih menyalurkan kredit di tengah pandemi virus corona (Covid-19) meskipun melakukannya secara selektif, termasuk jenis kredit usaha rakyat (KUR).
Petugas bank menjelaskan mengenai kredit usaha rakyat (KUR)./Antara-R. Rekotomo
Petugas bank menjelaskan mengenai kredit usaha rakyat (KUR)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan memang masih menyalurkan kredit di tengah pandemi virus corona (Covid-19) meskipun melakukannya secara selektif, termasuk jenis kredit usaha rakyat (KUR).

Hampir semua sektor usaha terpukul pandemi Covid-19. Namun, ada sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang hingga saat ini prospeknya dinilai masih positif.

Pelaku usaha di sektor pertanian dan peternakan, misalnya, hingga saat ini masih berproduksi sehingga penyaluran KUR pun tetap dilakukan. Bank BRI dan Bank Mandiri mencatat penyaluran KUR ke sektor pertanian masih bisa dilakukan.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari mengatakan UMKM yang bergerak di pedesaan seperti petani bawang, petani padi, maupun peternak tetap melakukan kegiatan usaha sehingga penyaluran KUR BRI didukung dari sektor tersebut.

Meskipun masih menyalurkan kredit, tetapi realisasi penurunan KUR tidak bisa dihindari. Adapun penurunan penyaluran KUR mulai terasa sejak awal April 2020. Hanya saja, dia tidak memerinci besaran penurunan penyaluran KUR tersebut.

"Turun iya, tetapi masih bisa disalurkan, kita April sudah ada permintaan yang turun," katanya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan saat ini demand KUR masih ada meskipun jumlahnya sangat kecil. KUR disalurkan pada usaha yang tidak terdampak pandemi Covid-19.

Selama kuartal I/2020, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp6,58 triliun kepada 79.060 debitur. Penyaluran KUR didominasi pada penyaluran ke bidang Pertanian sebesar 24,80%, Jasa Produksi 22,81%, dan Perdagangan 40,58%.

Menurutnya, penurunan penyaluran KUR mulai terasa sejak April 2020. Meskipun Bank Mandiri tetap menyalurkan KUR, jumlahnya terhitung kecil untuk mencapai target tahun ini.

"Kemungkinan tidak tumbuh [penyaluran KUR mulai April], karena run off lebih besar daripada new booking," katanya.

Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David E. Sumual mengatakan kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan pengajuan KUR akan berguna bagi sektor yang saat ini masih bisa berporduksi meskipun ada Covid-19. Sektor-sektor tersebut seperti kebutuhan pokok maupun alat kesehatan.

Diakuinya, hampir semua sektor usaha terimbas Covid-19. Hanya saja, kebijakan kemudahan pengajuan KUR perlu dilakukan untuk memastikan usaha yang masih bisa berpoduksi tetap bertumbuh.

"Yang masih bisa bergerak jangan sampai bermasalah, apalagi yang terkait kebutuhan pokok masih bisa jalan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper