Bisnis.com, JAKARTA – Meski harga saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. yang berkode BJBR terkoreksi 3,17% menjadi Rp915 pada pada perdagangan hari ini (Jumat, 24/4), pengamat menilai sahamnya masih menarik untuk dibeli investor.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, yang juga Dosen FEB Trisaksi dan MET Atmajaya, menyatakan saham BJBR menarik karena dari sisi momentum masih berpeluang meningkat lagi. Selain itu, perseroan merger dengan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. juga ikut membuat BJBR kian prospektif.
Hans menyebutkan, tekanan yang terjadi di pasar keuangan, khususnya di pasar modal, saat ini membuat sebagian besar bank mengalami penurunan harga. Di samping itu, kekawatiran perlambatan aktivitas ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat sebagian orang menjual saham.
“Namun bagi sebagian orang yang paham tentu ini membuka peluang pembelian dan bila dilakukan investasi dalam jangka panjang akan sangat menguntungkan,” ujarnya, Jumat (24/4/2020).
Lebih lanjut, Hans menjelaskan pada umumnya industri keuangan biasa dinilai dari indikator price to book value (PBV), rasio perbandingan harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Namun, secara ringkasnya, pada industri bank, sisi aset maupun kewajiban sudah mencerminkan nilai pasar atau harga wajar.
Berdasarkan indikator penilaian PBV, menurut Hans BJBR masih memiliki peluang untuk terkerek lagi sehingga dia memberikan rekomendasi beli.
Baca Juga
“Berdasarkan perhitungan kami PBV BJBR dengan harga 910 ada di angka 0,74. Padahal dalam keadaan normal BJBR biasa diperdagangkan pada PBV 2,28 x sampai 3,36x. Bila mengacu pada PBV 1 kali maka BJBR masih berpeluang naik ke level 1236. Melihat aksi koroporasi bank yang kami nilai positif membuat rekomendasi beli untuk BJBR,” paparnya.
Terkait rencaana aksi korporasi Bank BJBR, Hans mengatakan rencana merger dengan Bank Banten akan membawa sejumlah keuntungan mengingat masing-masing bank tersebut memiliki kelebihan.
Manfaatnya antara lain berupa peningkatan aset hingga efisiensi bagi bank dari sisi operasional kantor cabang serta efisiensi SDM. Bank akan dapat memperluas jangkauan layanan dan mendapatkan tambahan nasabah, baik penabung maupun debitur.