Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sudah menyiapkan skenario untuk menyelesaikan restrukturisasi kredit hampir 5 juta nasabah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada Juni 2020.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto menyampaikan salah satu fungsi perbankan dalam masa pandemi saat ini ialah menjaga keberlangsungan perekonomian. Oleh karena itu, perbankan perlu ikut menjaga berjalannya usaha sektor riil.
"Kami selalu menyusun skenario, kapan Covid-19 akan berakhir, atau berlangsung berapa lama. Kami buat skenarionya," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (30/4/2020).
Hingga 24 April 2020, BRI sudah melakukan restrukturisasi kepada 693.615 debitur dengan outstanding Rp57,73 triliun. Perinciannya, UMKM sebanyak 686.798 nasabah, dan non UMKM sejumlah 6.817 nasabah.
Catur menyebutkan total nasabah UMKM BRI berkisar 9,7 juta nasabah. Dengan proyeksi kemampuan perusahaan dan kondisi yang ada saat ini, diperkirakan hampir 5 juta UMKM yang melakukan restrukturisasi kredit.
"Kami perkirakan dengan kemampuan kami Insyaallah nanti bulan Juni bisa selesaikan semua tahap restrukturisasi yang ada," imbuhnya.
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan atas dasar POJK, bank-bank diberikan kewenangan membuat kriteria untuk restrukturisasi kredit.
"Kalau fokus untuk UKM, maka sampai 24 April 2020 Himbara sudah merestrukturisasi 801.685 nasabah UMKM dengan portofolio Rp87,3 triliun," ujarnya.
Untuk non UMKM, bank Himbara merestrukturisasi sebanyak 30.367 nasabah senilai Rp33,49 triliun. Dengan demikian, total nasabah yang telah diberi keringanan kredit oleh bank BUMN sebanyak 832.052 nasabah dengan nilai total kredit Rp120,85 triliun.
Dia menyebutkan realisasi tersebut menggunakan kriteria internal yang disusun oleh bank-bank negara dan belum memperhitungkan subsidi negara sembari menunggu PP dirilis oleh pemerintah.