Bisnis.com, JAKARTA- PT Avrist Assurance menyatakan pendapatan premi syariah sepanjang 2019 lalu mengalami kenaikan sebesar 252 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Vinia Lestianti Erwin, Chief of Partnership Distribution PT Avrist Assurance, menjelaskan produk asuransi syariah Avrist dipasarkan melalui beberapa kanal distribusi, yaitu bacassurance, agency, telemarketing serta EBD (asuransi kesehatan kumpulan). Dari keempat kanal distribusi tersebut, penetrasi produk asuransi syariah paling tinggi diraih oleh kanal bancassurance.
"Berdasarkan data kuartal IV/2019, pendapatan premi produk syariah mencapai Rp54,94 miliar, atau peningkatan 252 persen dari periode yang sama 2018 yang sebesar Rp21,79 miliar," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (6/5/2020).
Keberhasilan Avrist mendongkrak kinerja lini bisnis syariah tersebut, ditopang sejumlah strategi, di antaranya dengan menawarkan produk yang inovatif serta menjawab kebutuhan masyarakat.
Salah satu fitur inovasi produk syariah dari Avrist adalah menyediakan layanan penyaluran manfaat asuransi untuk disalurkan ke badan wakaf. Hal ini berlaku untuk seluruh produk syariah dari Avrist, baik itu produk endowment, unitlink, maupun produk health care syariah.
Sementara itu, untuk portofolio investasi, produk syariah Avrist menempatkan investasinya melalui produk sukuk dan pasar uang. Ini merupakan bagian dari strategi Avrist agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih stabil walaupun di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Baca Juga
Strategi ini terbukti berhasil dari kinerja yang sangat baik dari produk unit link syariah Avrist, yaitu Avrist Link Asya Cash Rupiah, yang berhasil menjadi produk unit-linked syariah terdepan di pasar nasional dan sudah menerima sejumlah penghargaan sebagai unit link terbaik untuk beberapa tahun terakhir ini.
Kemudian, selama Ramadan tahun ini dan di tengah kondisi pandemi Covid-19, dari April hingga Juni, Avrist akan memberikan jaminan extra Covid-19 untuk produk bancassurance tanpa extra premi.
"Pemilik polis Asuransi Avrist jalur pemasaran bancassurance, baik untuk produk credit life dan endowment, akan mendapat santunan Rp50 juta apabila meninggal karena Covid-19," ujarnya.