Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. akan mengambil konservatif dalam peningkatan fungsi intermediasi untuk menjaga kualitas kredit di tengah pandemi.
"Kami awalnya punya target pertumbuhan kredit 7 persen sampai 9 persen, tetapi dengan kondisi saat ini mungkin kredit hanya akan tumbuh low single digit antara 0 persen sampai 5 persen," kata Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja, dalam live streaming OCBC NISP, Jumat (8/5/2020).
Sebagai informasi, emiten berkode NISP ini masih mampu menjaga pertumbuhan positif di 5,4 persen secara tahunan menjadi Rp123,9 triliun pada kuartal I 2020. Dengan kinerja tersebut, Bank OCBC NISP mencatat laba bersih senilai Rp791 miliar naik 3,4 persen (year-on-on-year/yoy).
Parwati menyebutkan, perseroan saat ini telah menerima permohonan restrukturisasi cukup banyak, tetapi masih tidak lebih besar dari 20 persen total kredit.
Meski total tersebut cukup besar, perseroan masih cukup beruntung karena masih debitur yang justru cukup percaya diri untuk tetap melanjutkan kewajibannya tahun ini.
"Untuk restrukturisasi ini, kami bukan hanya menerima tetapi juga ikut menawarkan. Namun, debitur kami cukup baik dan masih sanggup," ucapnya.
Parwati melanjutkan sektor ekonomi energi, agribisnis, dan pariwisata cukup tertekan dan menyumbang restrukturisasi kredit tahun ini.
Namun, perseroan cukup percaya kondisi ini justru akan cepat berakhir sehingga bisnis dari para debitur tersebut masih dapat ditingkatkan setelah pandemi ini.